REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kalangan perbulutangkisan di Cina masih tetap menghormati Indonesia yang dinilai ikut berjasa memajukan prestasi para atletnya, kata Ketua Federasi Olahraga Provinsi Guangxi, Cina, Rong Xiaoning.
"Masyarakat Cina, termasuk di provinsi Guangxi, tahu bahwa Indonesia punya sejarah yang hebat dalam bulu tangkis," katanya saat berkunjung ke Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Jakarta (UNJ) di Jakarta, Kamis (28/5).
Ia mengatakan, banyak pemain dan pelatih bulu tangkis Indonesia datang ke Tiongkok sejak tahun 1950-an untuk mengembangkan olah raga ini di negri tirai bambu tersebut.
"Misalnya Tang Hsien Hu dan Hou chia Chang yang asalnya dari Indonesia kemudian pindah ke Cina. Mereka ikut membangun perbulutangkisan di Cina," katanya. "Oleh sebab itulah kami juga menyambut gembira jika ada pemain bulu tangkis Indonesia yang maju," katanya.
Ia juga menyebut nama Taufik Hidayat, mantan juara dunia dan peraih emas Olimpiade yang masih populer di kalangan penggemar bulu tangkis di Cina.
Ia mengharapkan bulu tangkis Indonesia tetap dapat mempertahankan reputasinya di dunia.
Rong Xiaoning dalam kunjungan ke UNJ tersebut didampingi direktur Guangxi College of Sports and Physical Education, Xie Qiang, dan Ketua Kehormatan Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia Prof. Dr. Nurdin Purnomo. Mereka diterima oleh Pembantu Dekan FIK UNJ Mustara Mustar.
Dalam kunjungan tersebut kedua belah pihak juga berbagi informasi mengenai program-program yang diadakan, serta penjajakan pertukaran mahasiswa UNJ dan Guangxi College of Sports.