Rabu 03 Jun 2015 14:02 WIB
BCA Indonesia Open 2015

'Jojo' Jadi Magnet Baru di Istora Senayan

Pemain muda tunggal putra Jonatan Christie lolos ke babak utama BCA Indonesia Open Super Series Premier 2015
Foto: PBSI
Pemain muda tunggal putra Jonatan Christie lolos ke babak utama BCA Indonesia Open Super Series Premier 2015

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemain muda tunggal putra, Jonatan Christie lolos ke babak utama turnamen BCA Indonesia Open Super Series Premier 2015. Turnamen Indonesia Open tahun ini merupakan pertama kali keikutsertaannya.

Dan pertama kalinya pula ia menembus babak utama dari babak kualifikasi. Pemain berusia 18 tahun ini memang ditargetkan untuk lolos ke babak utama oleh pelatihnya. Namun sayangnya di babak pertama, Jojo, begitu ia akrab dipanggil, harus menghadapi pemain unggulan tujuh dari Taiwan, Chou Tien Chen.

Usai bertanding pada Selasa (2/6) lalu, Jojo mengaku akan tampil tanpa beban dalam menghadapi perlawanan Chou. Namun begitu, ia sudah mengetahui tipe permainan Chou saat Djarum Superliga tahun lalu yang juga diikuti Jojo dan Chou.

Apalagi, ia semakin bersemangat dengan adanya dukungan dari para penonton di Istora Senayan. Ia sendiri tak percaya ada dukungan sebegitu besarnya dari penonton untuknya saat berlaga di babak kualifikasi.

“Awalnya sempat grogi karena ramai sekali, sampai saya kesulitan mendengar intruksi pelatih. Tapi ini luar biasa banyak penonton yang kasih support. Jadi lebih pede (percaya diri),” kata Jojo.

Jojo memang menjadi idola baru dalam dunia bulu tangkis di Indonesia. Banyak harapan tersemat bahwa Jojo, dengan usianya yang masih sangat muda, memiliki peluang besar untuk menjadi pemain besar meneruskan kejayaan pemain-pemain Indonesia sebelumnya seperti Taufik Hidayat.

Prestasi Jojo sebagai pemain junior memang sudah terlihat. Bahkan pada 2013, dia menjadi wakil atlet pelatnas yang menerima tongkat penerus prestasi bulutangkis Indonesia dari Taufik Hidayat yang telah memutuskan gantung raket.

Itulah pertama kalinya ia menjejakkan kaki di Istora Senayan di tengah berlangsungnya Indonesia Open yang merupakan turnamen Super Series Premier untuk para pemain dunia. Kedua kalinya, saat ia didapuk menjadi pasangan Susi Susanti dalam laga eksibisi di babak final BCA Indonesia Open SSP 2014 lalu.

Dengan postur tinggi dan menunjang serta paras tampan, tak ayal Jojo menjadi magnet baru di Istora Senayan. Kini teriakan para penonton, khususnya para remaja perempuan, tak lagi riuh oleh kehadiran pemain Korea Selatan, Lee Yong Dae. Kini nama Jojo tak kalah ramai diteriakkan di dalam Istora saat ia memasuki lapangan.

Untuk pemain junior, Jojo sudah memiliki sederet prestasi. Pemain kelahiran 15 September 1997 ini mengawali kariernya saat menjadi juara Kejuaraan Daerah DKI Jakarta 2008 dan juara 1 Kejuaraan Junior Asia U-15 pada 2010.

Kemudian ia juga menjadi juara MILO School Competition 2011 saat usianya masih 14 tahun. Juga menjadi runner up Djarum Sirkuit Nasional Bali Open 2012 dan juara ASEAN School 2013. Prestasi internasional di tingkat senior dimulai saat secara mengejutkan ia mampu menjadi juara dalam turnamen Indonesia Open International Challenge (IC) 2013.

Saat itu, ia mampu mengalahkan seniornya, Alamsyah Yunus yang berusia 11 tahun lebih tua, di babak final dalam dua gim langsung, 21-17 dan 21-10. Sayangnya ia tidak dapat mempertahankan gelarnya di Indonesia Open IC 2014 karena harus takluk oleh pemain veteran Korea Selatan, Lee Hyun Ill di babak final. Jojo menebus kekalahan itu dengan meraih juara di Swiss Open IC 2014 lalu.

Dan aksi memukau diperlihatkan Jojo saat menjadi tunggal pertama tim Sudirman Cup Indonesia beberapa waktu lalu. Kala melawan Taipei di babak perempat final, Jojo diturunkan untuk melawan Hsu Jen Hao yang memiliki peringkat dunia jauh di atas Jojo.

Namun di gim pertama, Jojo mampu menekan dan memberikan serangan-serangan tajam yang akurat ke daerah pertahanan Hsu dan mencuri gim pertama dengan 21-12. Di gim kedua, Hsu berbalik menyerang dan menang 13-21.

Tekanan Hsu terus berlanjut hingga di babak ketiga. Pada paruh gim ketiga, Jojo tertinggal 6-11. Mental bertanding Jojo tak suruh. Malah ia dapat mengejar ketertinggalan dan berbalik unggul dari 13-13 menjadi 17-14. Jojo memenangi pertandingan dengan 21-16. Poin kemenangan pun disumbangkan Jojo untuk Indonesia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement