REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Roger Federer akan dapat meraih gelar Wimbledon kedelapannya dan menjadi petenis tertua yang mampu menjuarai turnamen ini jika ia bisa mengalahkan Novak Djokovic di final pada Ahad (12/7).
Petenis Swiss berusia 33 tahun itu pada final tahun lalu sempat merepotkan Djokovic, pemain nomor satu dunia, sebelum akhirnya kalah dalam lima set.
Penampilan cemerlangnya ketika menyingkirkan Andy Murray di semifinal Jumat lalu, mengingatkan orang pada masa kejayaannya ketika pada era 2003-2010 ia berhasil menjuarai 16 trofi Grand Slam.
Kini Federer mencapai final Wimbledon yang ke-10 kalinya, sebagai pemain tertua yang mencapai prestasi itu sejak Ken Rosewall (39) di tahun 1974.
Jika hari Ahad nanti menang, maka Federer akan melampaui rekor Pete Sampras yang pernah tujuh kali menjuarai turnamen ini.
Menjelang pertemuan mereka yang ke-40, rekor Federer dan Djokovic relatif seimbang. Federer unggul 20-19 atas petenis Serbia itu, namun pada turnamen Grand Slam mereka imbag 6-6.
"Bangga bisa berhadapan dengan Novak di manapun saat ini, karena ia adalah pemain yang hebat. Khususnya kini, ia sangat dominan, mulai dari lapangan keras, kemudian lapangan rumput. Di lapangan tanah liat, ia salah satu yang terbaik, jika bukan yang terbaik," kata Federer.