REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Turnamen bulu tangkis kelas dunia TOTAL BWF Championship 2015 tinggal menghitung hari. Kejuaraan ini akan digelar pada tanggal 10 hingga 16 Agustus 2015 . Kali ini pula Indonesia (Istora Senayan Jakarta) menjadi tuan rumah perhelatan pertandingan dunia.
Kabid Humas dan Media Sosial PBSI, Yuni Kartika, mengatakan semua atlet pebulu tangkis sudah siap untuk bertanding. Lima sektor atlet terisi penuh amunisi mulai dari tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri dan ganda campuran.
“Dari segi fisik maupun teknik sudah di persiapkan. Tinggal fokus dan konsetrasi mereka menjadi satu poin penting untuk raih kemenangan pemenang itu sendiri, “ujar Yuni, saat dihubungi Republika, pertengahan pekan ini.
Harapan yang muncul dengan Indonesia menjadi tuan rumah, para atlet bisa terpompa semangatnya untuk habis-habisan menjadi juara dan tampil lebih baik lagi. “Walaupun jika nanti harus kalah, mereka sudah tampil //all out// dan bisa menampilkan penampilan terbaik,” katanya. Target pun menanti para pebulu tangkis Indonesia, kali ini target dua emas di ganda campuran dan ganda putra menjadi fokus utama.
Yuni juga menyatakan pasangan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan dan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir masih digadang-gadang untuk meraik kemenangan titel di kejuaraan dunia ini. Namun, bukan berarti pemain lain bisa lengah begitu saja, Yuni juga mengharapkan pemain pelapis lainnya bisa membuat satu kejutan mengalahkan unggulan-unggulan lainnya.
Untuk Cina dan Korea Selatan masih menjadi dua musuh bebuyutan untuk Indonesia. “Ranking lima besar dunia pasti susah dikalahkan. Unggulan juga,” kata Yuni. Di sisi lain, pihak penyelenggara sudah mempersiapkan kondisi lapangan dengan maksimal dari segi AC, udara, suhu, lampu, juga penataan lapangan.
Di sisi lain, pasangan ganda putra Hendra/Ahsan disebut-sebut menjadi salah satu andalah wakil dari Indonesia di kejuaraan TOTAL BWF World Championship 2015, awal pekan depan. Pasangan yang menjadi Juara Malaysia Open Super Series Premier 2015 ini berharap dapat menjadi juara dunia di markas mereka sendiri.
Harapan juara itu, dijadikan sebagai momen kado peringatan hari kemerdekaan Indonesia yang ke-70. “Inginnya jadi juara, apalagi saya belum pernah jadi juara dunia di Indonesia,” kata Hendra, dilansir badmintonindonesia.org.
Dari hasil undian, pasangan Hendra/Ahsan menjadi unggulan ketiga. Mereka berdua berada di jajaran //pool// atas bersama unggulan pertama Lee Yong Dae/ Yoo Yeon Seong (Korea), dan unggulan kelima dari Cina, Fu Haifeng/Zhang Nan. Mereka berdua mengaku ingin fokus ke setiap pertandingan yang dijalani.
Pada babak 16 besar Hendra/Ahsan akan bertemu dengan pasangan Jepang Kenta Kazuno/Kazushi Yamada yang juga diunggulkan. Selain itu, Hendra juga menyebutkan ada wakil dari Denmark atau Cina yang juga tak kalah bagus.
Pandangan berbeda disampaikan oleh pelatih ganda putra, Herry Iman Pierngadi juga mengatakan persiapan yang dilakukan oleh anak-anak asuhnya sudah maksimal. Ia juga menyatakan latihan lebih banyak ke teknik permainan. Analisis video pertandingan lawan pun sudah dilakukan, ditelisik bagaimana cara bermain, berikut kelebihan dan kekurangannya.
“Peluangnya bagus, drawing Hendra/Ahsan bagus, tergantung bagaimana besok di lapangan. Jika Hendra/Ahsan bisa lolos dari semifinal, kans juara lebih besar. Head to head-nya selama ini sering kalah dari pasangan Korea atau Tiongkok, dan lebih menguntungkan tuan rumah, “ kata Herry.
Selain Hendra/Ahsan, dua pasangan gandra putra Pelatnas, Angga Pratama/Ricky Karanda Suwandi dan Ade Yusuf/Wahyu Nayaka Arya Pankaryaninra juga telah menngamankan tiket ke Kejuaraan Dunia 2015. "Saya menargetkan Angga/Ricky bisa lolos ke babak delapan besar atau semifinal karena riilnya seperti itu. Untuk Ade/Wahyu sendiri, karena dari reserve, saya berharap mereka dapat membuat kejutan dengan mengalahkan pemain unggulan," kata Herry.
Ikuti Whatsapp Channel Republika