Selasa 11 Aug 2015 11:00 WIB

Pebulu Tangkis Israel Bermain di Jakarta, Israel: Ini Kemenangan Besar!

Pebulu tangkis Israel Misha Zilberman.
Foto: unitedwithisrael
Pebulu tangkis Israel Misha Zilberman.

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Sekjen Komite Olimpiade Nasional Israel (OCI) Gili Lustig mengatakan, pebulu tangkis Misha Zilberman yang diberi visa oleh Pemerintah Indonesia, menjadi kabar gembira bagi negaranya. Bahkan, ia menanggapi hal itu merupakan pencapaian besar bagi Israel.

Lustig pun tidak segan-segan mengangkat pebulu tangkis berusia 26 tahun tersebut sebagai duta negaranya.

"Tapi bagi kami itu adalah kemenangan besar bahwa ia akan berada di sana (Indonesia)," kata Lustig kepada AP. "Sekarang dia duta olahraga Israel." (Baca: Pemerintah Indonesia Beri Visa Pebulu Tangkis Israel)

OCI mengatakan Misha Zilberman (26 tahun), telah diberikan izin untuk masuk ke Indonesia, negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, setelah berulang kali ditolak saat mengajukan visa karena dia orang Israel.

Lustig mengatakan, Zilberman telah menunggu di Singapura selama dua pekan setelah membuat aplikasi visa sejak enam bulan lalu. Dia mengatakan, Federasi Dunia Bulu Tangkis (BWF) ikut campur tangan untuk memastikan Zilberman bisa mengamankan visanya.

Dia mengungkap, Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) ikut campur tangan untuk memastikan Zilberman bisa mengamankan visa agar bisa bertanding di Jakarta. Gara-gara itu, kata dia, latihan Zilberman menjadi terganggu.

Pemerintah Indonesia akhirnya memberikan visa kepada pebulu tangkis Israel untuk mengikuti kejuaraan Dunia di Jakarta, setelah mengalami kebuntuan selama berbulan-bulan, demikian pengumuman Komite Olimpiade Nasional Israel (OCI), Senin (10/8).

Bisa jadi, Zilberman merupakan orang pertama yang mendapatkan visa secara resmi yang dikeluarkan pihak migrasi Indonesia. Hal itu terkait dengan tiadanya hubungan diplomatik Indonesia dan Israel. Alhasil, selama ini pengajuan visa warga Israel selalu ditolak Pemerintah Indonesia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement