REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Atlet tunggal putra Denmark Viktor Axelsen berusaha membalas kekalahan dari pebulu tangkis unggulan Cina Chen Long dalam pertandingan Kejuraan Dunia Bulu Tangkis 2015 yang akan berlangsung pada Jumat (14/8).
"Itu akan menjadi pertandingan yang sangat sulit. Dia adalah pemain unggulan pertama di sini. Saya pernah kalah darinya pada Australia Terbuka lalu. Tapi, besok adalah hari baru. Saya akan berjuang untuk melakukan yang terbaik," kata Axelsen selepas pertandingan putaran ketiga di Stadion Istora Senayan, Jakarta, Kamis (14/8) malam.
Pada pertandingan putaran ketiga, pebulu tangkis yang meraih medali perunggu pada Kejuaraan Dunia 2014 itu menumbangkan wakil India H. S. Prannoy dengan skor 21-16, 19-21, 21-18 selama 58 menit pertandingan.
Axelsen mengatakan akan berusaha fokus bermain net dan tidak mengangkat bola sebagaimana pada pertandingan melawan Chen Long dalam turnamen sebelumnya.
Axelsen tercatat empat kali kalah dalam pertemuannya dengan Chen Long dengan pertemuan terakhir pada turnamen Australia Terbuka pada akhir Mei 2015.
Pemain Denmark itu kalah 12-21, 21-14, dan 18-21 dalam pertandingan putaran final Australia Terbuka 2015. Atlet yang masuk sebagai pemain unggulan ketujuh pada Kejuaraan Dunia 2015 itu mengatakan pertandingannya melawan Prannoy bukan pertandingan yang mudah.
"Saya terus mencoba bertahan di sisi depan lapangan karena itu berarti. Saya juga berusaha 110 persen melakukan serangan dan tidak memberikan peluang. Tapi, saya tidak boleh lupa untuk kembali bertahan di sisi belakang lapangan," katanya.
Namun, Axelsen mengakui kecolongan game kedua karena terus berpikir untuk menyerang pemain India yang menempati unggulan ke-11 itu.
"Ketika saya bermain tadi saya sangat fokus. Saya tidak peduli apakah saya menampilkan permainan saya atau tidak. Tapi, saya merasa frustrasi karena terdorong untuk terus berpikir di lapangan dan itu mempengaruhi permainan," katanya.