Ahad 16 Aug 2015 00:57 WIB
BWF World Championship 2015

Tekanan Lawan Buat Nitya/Greysia tak Berkembang

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Israr Itah
Pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari berlaga di babak kedua Total BWF World Championship 2015, Rabu (12/8)
Foto: PBSI
Pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari berlaga di babak kedua Total BWF World Championship 2015, Rabu (12/8)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --JAKARTA -- Perjuangan pasangan Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii dalam ajang Total BWF World Championships 2015 terhenti di semifinal. Ganda putri andalan Indonesia ini dikandaskan pasangan asal Cina Tian Qing/Zhao Yunlei 8-21 dan 16-21 di Istora Senayan Jakarta, Sabtu (15/8). 

Nitya menjelaskan ia dan Greysia kesulitan mengembangkan permainan pada gim pertama karena lawannya memberikan tekanan spartan sejak awal. Alhasil mereka membuat serangkaian kesalahan karena bermain di bawah performa.

Ketika berhasil mengimbangi lawan dengan mengubah gaya bermain pada gim kedua,  

“Kita sudah berusaha maksimal. Tapi kami kalah cepat pada gim kedua,” ujar pemain kelahiran Blitar ini, usai pertandingan. 

Greysia menambahkan lawan mereka merupakan pemain berkelas yang tidak mudah dikalahkan. Kemenangan atas mengalahkan pasangan Cina itu sebelumnya tak dapat dijadikan patokan dalam pertemuan kali ini.

"Mereka pemain berkualitas. Mereka sedang di atas angin,” ujar pemain kelahiran Jakarta ini. 

 

Pelatih Nitya/Greysia, Eng Hian mengatakan lawan pasangan asal Indonesia ini memiliki pertahanan yang sangat kuat. Nithya/Greysia tidak sempat menerapkan strategi, lantaran lawan ini sudah mengantisipasi terlebih dahulu. Selain itu, anak didiknya tampak bermain terburu-buru. Sehingga, hal itu menjadi bumerang bagi mereka. 

“Saya lihat ada ketegangan yang belum bisa dilepaskan mereka. Apa yang mereka terapkan di lapangan harus dievaluasi,” kata Eng Hian.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement