Ahad 06 Sep 2015 14:58 WIB

46 Peserta Lolos Audisi Beasiswa Bulu Tangkis PB Djarum

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Citra Listya Rini
Bulu tangkis. Ilustrasi
Foto: Antara
Bulu tangkis. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis berakhir. Sebanyak 46 peserta seluruh Indonesia berhasil lolos dalam babak final. Selanjutnya, para finalis berhak atas pendidikan badminton bersama PB Djarum. Edukasi diberikan sebagai modal para atlit agar fokus pada salah satu cabang olah raga terbaik Tanah Air tersebut.

Pencari bakat pebulutangkis dari PB Djarum, Christian Hadinata mengatakan, pendidikan awal para atlit dilakukan dengan cara karantina. PB Djarum bertanggung jawab sebagai penyedia beasiswa bagi para atlit, termasuk akomodasi selama pelatihan dan ketersedian pelatih dan mentor.

"Dari 46 pemenang itu saya harap semua bisa bertahan (dikarantina). Bagi yang lolos jangan terlalu puas dan  yang nggak (lolos) jangan sampai berhenti bermain (bulutangkis)," kata Christian dalam sambutannya sebelum pengumuman pemenang di Gelanggang Olah Raga (GOR) Djarum Jati Kudus, Kudus, Jawa Tengah, Ahad (6/9).

Dari hasil seleksi PB Djarum mereka yang berhasil lolos ke babak karantina dibagi menjadi dua kategori usia. Masing-masing terbagi menjadi dua kelompok. Yaitu, kategori U 13, masing-masing U 13 Putra berjumlah 22 finalis dan U 13 Putri berjumlah 11 finalis. Sementara kategori U 15 masing-masing Regu Putra berjumlah delapan atlit dan Tim Putri sebanyak lima peserta.

Audisi Beasiswa Bulutangkis PB Djarum 2015 dibuka sejak Mei lalu. Tercatat, 2.903 peserta dari seluruh kategori ikut dalam audisi tahap pertama. PB Djarum menggelar audisi di sembilan kota, yaitu, Medan (Sumatra Utara), Palembang (Sumatera Selatan), Balikpapan (Kalimantan Timur). Selanjutnya Manado (Sulawesi Utara), Makassar (Sulawesi Selatan), Jember (Jawa Timur), Purwokerto (Jawa Tengah), dan Tasikmalaya (Jawa Barat).

Dalam ajang pencarian bakat muda bulutangkis kali ini, PB Djarum menerjunkan sejumlah atlit senior bulutangkis nasional untuk menjadi juri penilai sekaligus pelatih. Mereka antara lain: Christian Hadinata, Johan Wahyud, SImbarsono Sutanto, Bobby Ertanto Kurniawan, Kartono Hari Atmanto, Heryanto Saputra, Lim Swie King, Hastomo Arbi, Pius Pongoh, Eddy Hartono, Hariyanto Arbi, Denny Kartono, Maria Kristin Yulianti dan Fung Permadi.

Mereka yang lolos pada audisi awal berjumlah 141 peserta. Namun tercatat 131 peserta meregistrasi ulang. Selanjutnya, PB Djarum melanjutkan kompetisi dengan kembali menyaring peserta yang mendaftar ulang di babak grandfinal.

Kompetisi grandfinal berlangsung selama tiga hari sejak Selasa (1/9) dan dikonsentrasikan di markas PB Djarum, GOR Jati Kudus, Kudus, Jawa Tengah. Babak grandfinal berhasi menyaring 62 peserta yang selanjutnya menyusut di final.

Pelatih Kepala PB Djarum, Fung Permadi dalam kesempatan terpisah, Sabtu (5/9), menerangkan, timnya memang lebih memprioritaskan kategori U 13 dalam pencarian bakat tahun ini. Alasannya, kata dia adalah soal kebutuhan regenerasi untuk pembentukan karakter bermain bulutangkis tim Indonesia.

Pun sebenarnya kata dia, para peserta beasiswa PB Djarum tak diharuskan untuk menang dalam setiap penyaringan. Penilaian dari tim juri dan pelatih, lebih kepada pendidikan untuk bermain di lapangan. Yaitu berupa penilaian terkait teknik bermain.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement