REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ganda campuran unggulan Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, akan fokus menjaga peringkat dua dunia dan tidak terbebani target juara dalam pertandingan putaran final turnamen Korea Selatan Terbuka 2015 di SK Handball Stadium Seoul, Korea Selatan.
"Memang mereka tidak terbebani target karena fokus menjaga peringkat dua besar dunia. Itu demi Olimpiade 2016 mendatang. Jangan sampai mereka jatuh ke peringkat tiga atau empat," kata pelatih ganda campuran pelatnas Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Nova Widianto di Korea Selatan, seperti dikutip Tim Humas dan Media Sosial PBSI dalam siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Ahad (20/9).
Meskipun kalah dalam enam pertemuan terakhir, Nova mengatakan pasangan Indonesia, yang akrab disapa Owi/Butet, itu telah menyiapkan strategi menghadapi pasangan unggulan Cina Zhang Nan/Zhao Yunlei tanpa mengandalkan menang angin.
Pada putaran semifinal yang berlangsung Sabtu (19/9), Owi mengaku arah angin yang tidak menentu justru menguntungkan untuk mengalahkan pasangan Inggris Chris Adcock/Gabrielle Adcock.
"Tipe permainan Zhang/Zhao itu hampir selalu sama dengan pola yang itu-itu saja. Penampilan mereka lebih kokoh pada rotasi dan kekompakan meskipun pukulan Zhang Nan sebenarnya tidak begitu keras. Mereka unggul karena dapat keluar dalam kondisi apapun," kata Nova.
Nova menambahkan Owi/Butet perlu menjaga fokus dan ketenangan dalalm permainan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan yang muncul saat melawan Zhang/Zhao.
"Seringkali mereka terburu-buru ketika sudah memimpin permainan. Itu harus dihindari. Saya berharap mereka dapat mempelajari itu setelah melihat video-video pertandingannya," kata Nova.
Selain Owi/Butet yang akan menghadapi wakil Cina dalam putaran final Korea Selatan Terbuka 2015, Indonesia juga menempatkan wakil pada putaran final nomor ganda putri yaitu Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari yang akan menghadapi pasangan tuan rumah Chang Ye Na/Lee So Hee.