REPUBLIKA.CO.ID, WUHAN -- Petenis asal Amerika Serikat (AS), Venus Williams membuktikan kariernya sebagai petenis belum habis. Pembuktian tersebut dilakukannya setelah berhasil meraih trofi juara Wuhan Terbuka 2015 di Beijing, Cina. Kemenangan petenis tunggal putri berusia 35 tahun ini adalah prestasi terbesarnya dalam lima tahun terakhir.
CNN Sport melaporkan, final Wuhan Terbuka terjadi pada akhir pekan lalu. Kakak kandung petenis putri nomor satu di dunia, Serena Williams itu menang atas petenis muda asal Spanyol, Garbine Muguruza dalam dua set pertandingan.
Pada set pertama, Venus menghabisi Muguruza di angka 6-3. Namun pada set kedua, Muguruza terpaksa mundur keluar lapangan lantaran mengalami cedera pada bagian pergelangan kaki. Aksi mundurnya Muguruza terjadi ketika pertandingan sudah di angka 3-0 untuk Venus. Lantaran tak mampu menguasai rasa sakit, Muguruza menyerahkan trofi Wuhan Terbuka untuk lawannya tersebut.
"Selamat untuk Venus Williams untuk kemenangan di Wuhan. Ikut berbahagia untuk itu," tulis Serena diakun sosialnya, seperti dikutip CNN Sport. Sementara Muguruza mengakui Venus sebagai salah lawan paling tangguh selama sepekan gelaran juara tenis itu.
"Saya mengucapkan selamat kepada Venus. Dia bermain dengan sangat tangguh," kata Muguruza. Meski begitu, Muguruza mengaku menyesal atas kekalahannya di partai puncak tersebut. "Ini adalah hari yang menyedihkan bagi saya. Tapi sepekan di Wuhan adalah hal uyang luar biasa," ujar dia.
Dalam beberapa tahun terakhir ini, Venus selalu dibayang-bayangi adiknya, Serena, dalam dunia tenis. Padahal, awalnya ia terlebih dulu menjadi petenis nomor satu dunia pada tahun 2002 silam, jauh sebelum Serena merajai dunia tenis belakangan ini.
Berbagai macam halangan seperti sakit dan cedera mewarnai karier petenis kulit hitam pertama yang menduduki rangking satu dunia itu selama bertahun-tahun. Akan tetapi dalam setahun terakhir ini kariernya membaik dan kini ia berada di peringkat 14 dunia.