Ahad 15 Nov 2015 01:19 WIB

Owi/Butet Mundur dari Turnamen Hong Kong Terbuka

Pasangan ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad (kiri) dan Liliyana Natsir (kanan) meluapkan emosinya seusai berhasil mengembalikan kok ke arah pasangan ganda campuran Tiongkok Liu Cheng dan Bao Yixin dalam babak perempat final turnamen bulutangkis BCA Ind
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Pasangan ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad (kiri) dan Liliyana Natsir (kanan) meluapkan emosinya seusai berhasil mengembalikan kok ke arah pasangan ganda campuran Tiongkok Liu Cheng dan Bao Yixin dalam babak perempat final turnamen bulutangkis BCA Ind

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasangan ganda campuran unggulan Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir atau akrab disapa Owi/Butet, mundur dari turnamen super series premier Hong Kong Terbuka 2015 yang akan digelar pada 16-22 November.

"Saya batalkan keikutsertaan mereka di Hong Kong. Saya melihat ada kondisi kurang baik untuk keduanya. Saya khawatir kondisi mereka belum pulih selepas kalah pada turnamen Tiongkok Terbuka 2015," kata pelatih ganda campuran pelatnas Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Richard Mainaky, di Cina seperti dikutip Tim Humas dan Media Sosial PBSI dalam siaran pers kepada Antara di Jakarta, Sabtu.

Pada Cina Terbuka, Owi/Butet langsung tersingkir pada pertandingan putaran pertama dari pasangan Jerman Michael Fuchs/Birgit Michels dengan skor 19-21, 20-22. Padahal, pasangan Indonesia itu telah unggul 4-1 dari Fuchs/Michels.

Owi/Butet, menurut Richard, perlu memulihkan kondisi fisik di pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta, sebelum mengikuti turnamen Indonesia Masters dan Super Series Final pada Desember mendatang.

"Saya melihat mereka sudah unggul pada turnamen Prancis Terbuka lalu, ternyata malah kalah. Pada Cina Terbuka mereka juga kalah. Semestinya, Owi/Butet menang atas pasangan Jerman itu," kata Richard.

Pada turnamen Prancis Terbuka 2015, Owi/Butet kalah dari pasangan Jepang Keigo Sonoda/Naoko Fukuman pada putaran pertama dengan skor 21-16, 17-21, 13-21. "Sebenarnya mereka sudah unggul saat bermain dengan pasangan Jerman dalam Tiongkok Terbuka. Tapi setelah mencapai 18-12, mereka justru tersusul. Mereka seperti kehilangan fokus. Pada game kedua juga demikian. Saya ingin mencari tahu kelemahan itu," kata Richard.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement