REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Empat wakil Indonesia akan turun pada turnamen BWF Dubai World Super Series Finals 2015 yang akan berlangsung pada 9-13 Desember 2015 di Dubai, Uni Emirat Arab.
"Tentu kami menargetkan pencapaian terbaik. Tapi, kami akan berbicara dengan pelatih terlebih dahulu," kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Rexy Mainaky di Malang seperti dilansir Tim Humas dan Media Sosial PBSI dalam situs resmi mereka, Rabu (2/12).
Empat wakil Indonesia itu adalah ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, ganda putri Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari, dan dua pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir serta Praveen Jordan/Debby Susanto.
BWF World Super Series Finals 2015 merupakan turnamen penutup dari rangkaian turnamen super series selama satu tahun. Pemain-pemain yang mempunyai peringkat delapan besar dunia adalah pemain yang berhak turun dalam turnamen berhadiah total 1 juta dolar AS itu.
Turnamen Hong Kong Terbuka 2015 menjadi turnamen super series terakhir untuk penghitungan poin peringkat delapan besar dunia. "Kami belum tahu peluang kami karena belum ada undian untuk turnamen itu. Kami juga belum tahu pool-nya seperti apa. Tapi, kami tetap berharap Hendra/Ahsan dapat tembus ke semifinal," kata pelatih ganda putra PBSI Herry Iman Pierngadi.
Pada turnamen BWF World Super Series 2014, Indonesia juga menempatkan empat wakil yaitu Tommy Sugiarto pada tunggal putra, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan pada ganda putra, Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari pada ganda putri, dan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir pada ganda campuran.
Tommy tidak mendapat satu kemenangan pun dari tiga laganya. Tommy menjadi juru kunci grup karena setiap grup hanya meloloskan dua pemain ke semifinal. Sementara Tontowi/Liliyana hanya punya bekal satu kemenangan dari tiga pertandingannya. Satu kemenangan itu tidak cukup membawa Tontowi/Liliyana ke semifinal.
Kemudian, dua wakil lainnya yaitu Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan dan Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari terpaksa mundur karena cedera di babak penyisihan pertama.