REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu tangkis 2016 tetap melibatkan para pemain legenda bulu tangkis Indonesia untuk memantau dan memilih atlet muda potensial dari seluruh Tanah Air dan selanjutnya akan digembleng oleh PB Djarum.
"Para legenda tetap kami libatnya. Kejelian mereka untuk memilih pemain muda masih kami butuhkan," kata Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin di sela pemberian penghargaan di Plaza Senayan, Jakarta, Rabu (27/1).
Menurut dia, legenda bulu tangkis Indonesia yang akan dilibatkan diantaranya adalah Liem Swie King, Christian Hadinata, Lius Pongoh, Haryanto Arby, Hastomo Arby, Kartono Hari Atmanto, Eddy Hartono, Denny Kantono hingga Fung Permadi.
Pada audisi yang ada dilakukan di sembilan kota ini, kata dia, fokusnya tetap akan mencari pemain tunggal baik putra dan putri. Audisi ini akan dilakukan jauh lebih ketat demi mendapatkan atlet muda potensial dan diharapkan menjadi penerus atlet yang ada saat ini.
"Melalui audisi ini kami ingin memastikan agar api semangat mencintai, menggilai dan menekuni bulu tangkis bisa terus menyala dan berkobar di seluruh Indonesia," katanya menambahkan.
Sesuai jadwal, proses audisi akan dimulai pada awal Maret. Bandung dan Palembang akan menjadi penyelenggara pertama pada 11-14 Maret. Selanjutnya Purwokerto dan Balikpapan pada 25-28 Maret, Solo dan Makassar pada 8-11 April, ?Cirebon dan Surabaya pada 22-25 April serta Kudus pada 30 Agustus-1 September.
Yoppy menjelaskan, pada audisi tahun ini memang ada perubahan dibandingkan tahun sebelumnya. Medan dan Manado tidak lagi disinggahi dan diganti kota lain diantaranya Solo dan Surabaya.
"Audisi memang tidak hanya dipusatkan di Kudus. Ini merupakan respon kami terhadap banyaknya saran dan permintaan masyarakat. Dari sisi ekonomi, hal ini juga untuk meringankan biaya dari para orang tua. Untuk audisinya sendiri semuanya gratis," katanya menerangkan.
Sementara itu salah satu legenda bulu tangkis Indonesia, Christian Hadinata mengaku siap untuk kembali menjadi salah satu pihak yang melakukan audisi. Pihaknya mengaku juga akan lebih jeli lagi untuk memilih pemain muda potensial dari seluruh Indonesia.
"Maaf kalau saya salah pilih. Saya pemain ganda, jadi bisa saja salah pilih. Saya memilih pemain tunggul tapi setelah masuk karantina jadi ganda," katanya di sela pemberian pengharagaan.