REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Martina Hingis dan Sania Mirza menambahkan gelar juara Australia Terbuka setelah mendominasi nomor ganda putri pada turnamen yang digelar di Melbourne.
Hingis, petenis veteran berusia 35 tahun dari Swiss, dan Mirza yang berusia 29 tahun dari India, menghadapi perlawanan sengit dari duo Ceko Andrea Hlavackova dan Lucie Hradecka namun akhirnya menang 7-6 (7/1), 6-3 di Rod Laver Arena.
Ini adalah kemenangan ke-36 berturut-turut unggulan utama ganda putri itu, sekaligus juga menjadi yang ketiga terlama dalam sejarah WTA dan masa tak terkalahkan paling lama sejak Jana Novotna dan Helen Sukova mencapai angka ke-44 pada 1990.
Kemenangan beruntun paling lama tetap menjadi milik pasangan Martina Navratilova dan Pam Shriver, yang 109 kali berturut-turut dalam waktu dua tahun pada 1983-1985.
"Terima kasih Sania, tanpa kamu saya tidak akan ada di sini hari ini," kata Hingis.
Sedangkan Mirza hanya berkata, "Kami memiliki tahun yang luar biasa dan kami hanya ingin terus. Martina adalah juara yang mempesona dan merupakan kebanggaan bagi saya bisa bermain dengan dia."
Hingis dan Mirza mencetak sukses besar sejak dipasangkan Maret tahun silam di Indian Wells. Pasangan nomor satu duni ini kini mencapai 10 kali final sejak musim lalu.
Mereka membuka kampanye 2016-nya dengan menjadi juara di Brisbane dan Sydney, dan kini Melbourne.
Ini adalah gelar ganda Grand Slam ke-12 untuk Hingis yang sampai detik telah menjuarai lima Australia Terbuka (1997, 1998, 1999, 2002, 2016), dua Prancis Terbuka (1998, 2000), tiga kali juara Wimbledon (1996, 1998, 2015), dan dua di New York pada 1998 dan 2015.
Mirza, istri bekas kapten Pakistan Shoaib Malik, sudah tiga kali juara yang semua dicatatnya bersama Hingis.