REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Legenda bulu tangkis Indonesia Christian Hadinata menyinggung minimnya prestasi atlet putri tanah air. Menurut dia, salah satu penyebabnya adalah nirsosok panutan.
"Khususnya di nomor tunggal putri, saat ini belum ada leader, motivator," kata Christian saat dalam acara jumpa pers PB Djarum di Bandung, Kamis (25/2).
Mantan juara nasional itu menilai dalam sebuah tim sangat penting memiliki para jawara. Jika diisi atlet demikian, maka pemain muda dengan sendirinya mengikuti pola hidup seniornya dalam konteks pengembangan bakat dan teknik.
"Tentu yang muda pasti malu kalau yang juara saja disiplin, latihan rutin, terus dia malas-malasan," ujar pria kelahiran Purwokerto Jawa tengah ini.
Sementara untuk ketegori Putra, menurut Christian masih cukup bertaji untuk bersaing di tingkat internasional. Bekas kampiun All England ini mencontohkan ketika tim Indonesia menjadi juara kualifikasi Zona Asia Piala Thomas di Hyderabad, India.
"Satu atau dua tahun lagi pasti lebih solid di Piala Thomas," kata Christian. Saat ini ia tercatat sebagai tim pemandu bakat Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2016. Sasarannya mencari atlet muda berprestasi terutama di sektor putri.
Audisi dilakukan di sembilan kota. Antara lain Bandung, Palembang, Balikpapan, Makassar, Cirebon, Solo, Purwokerto, Surabaya, dan Kudus.