REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Para petinggi Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) menerapkan aturan hukuman seumur hidup kepada para pengatur skor dan para pejudi sebagai bagian dari piagam baru yang diumumkan pada Kamis (24/3).
"BWF berkomitmen terhadap olahraga yang bersih dan piagam ini ditujukan kepada semua orang dalam bulu tangkis," kata Sekretaris Jenderal BWF Thomas Lund.
BWF juga memposisikan piagam itu sebagai serangan untuk tidak melaporkan hal-hal terkait perjudian atau pengaturan skor untuk bekerja sama dengan investigasi BWF. Keputusan BWF itu bertujuan menghindari kasus sebagaimana terjadi pada tenis, yang telah diguncang tuduhan pengaturan skor.
Lund mengatakan aturan dalam piagam baru itu mencakup semua orang yang terkait bulu tangkis dan dalam kondisi apapun yang muncul seiring evolusi bulu tangkis.
"Kami dapat meminta wawancara dengan siapa pun dalam olahraga ini sebagaimana meminta pihak-pihak yang tertuduh untuk menyerahkan barang-barang seperti ponsel, laptop, dan rekaman telepon," ujar Lund.
Pada Olimpiade London 2012, cabang bulu tangkis tersandung kasus pengaturan skor ketika delapan pemain dari Tiongkok, Korea Selatan, dan Indonesia, dikeluarkan dari pertandingan ganda putri karena dianggap sengaja kalah pada pertandingan.
Lund mengatakan piagam baru BWF itu, yang akan berimbas kepada para pemain dan rombongan mereka, bahkan para staf, wasit, dan sukarelawan, telah ditinjau sejak 2010 dengan aturan tambahan anti-doping pada Januari.
"Integritas dari olahraga kami merupakan area kritis yang sangat jelas dan kami anggap sangat serius," kata Lund.