Senin 23 May 2016 00:11 WIB

Ini Saran Rudy Hartono untuk Pebulutangkis Muda Indonesia

Red: M Akbar
Mantan Atlit Bulutangkis Nasional, Rudy Hartono Kurniawan (kanan), Ketua Dewan Pembina Yayasan Olahragawan Indonesia(YOI), Tonny Djayalaksana (tengah), dan Staf Ahli Menegpora, Tunas Dwidarto (kiri)
Foto: ANTARA/ Ujang Zaelani
Mantan Atlit Bulutangkis Nasional, Rudy Hartono Kurniawan (kanan), Ketua Dewan Pembina Yayasan Olahragawan Indonesia(YOI), Tonny Djayalaksana (tengah), dan Staf Ahli Menegpora, Tunas Dwidarto (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Legenda bulutangkis Rudy Hartono menyarankan para pebulutangkis muda Indonesia untuk meningkatkan porsi latihan fisik dan teknik permainan sehingga siap unjuk gigi pada laga-laga tingkat dunia, salah satunya Piala Thomas dan Uber. 

"Tunggal putra kita sekarang ada pemain muda. Tetapi bukan jaminan. Harus dilatih dengan cara benar-benar tepat. Pemain tunggal harus sadar diri. Harus mandiri. Harus memiliki keinginan menambah porsi latihan, baik fisik maupun teknik. Keduanya harus berbarengan," kata Rudy, Ahad (22/5) malam di Jakarta.

Pebulutangkis muda juga disarankan Rudy untuk melihat perkembangan permainan mereka dari waktu ke waktu dan tidak boleh tergantung kepada pelatih. 

"Perkembangan permainan sekarang harus dia ketahui. Jangan hanya meminta arahan pelatih saja. Di lapangan, pelatih mukanya pucat, meringis kalau pemainnya tidak bisa berhasil. Ya begitulah, karena di dalam latihan tidak siap," ujar juara All England delapan kali ini.

"Karakter juara tidak hanya dengan ucapan, tetapi dengan bukti, salah satunya dengan latihan fisik, latihan meningkatkan daya tahan, latihan kecepatan, kekuatan. Itu terlihat track record-nya," tambah Rudy.

Pebulutangkis juga harus mengevaluasi kekurangan dan kekalahan yang dialaminya serta jangan cepat berpuas diri. "Jangan cepat bangga hanya dengan masuk final. Sekarang masuk final, bisa enggak dua tahun lalu masuk final lagi?" kata dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement