REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BCA Indonesia Open Super Series Premier akan dihelat pada 30 Mei hingga 5 Juni 2016 mendatang. Turnamen bergengsi ini akan digelar di Istora Senayan Jakarta.
“Indonesia Open selama ini memang menjadi atraksi yang luar biasa. Begitu banyak testimonial positif dari mereka yang hadir di Istora. Terima kasih kepada penyelenggara. Mohon doa restu untuk pebulutangkis Indonesia yang akan berlaga, bukan cuma mereka yang senior, namun pemain-pemain muda yang sekarang mulai bersinar prestasinya,” kata Ketua Umum PP PBSI Gita Wirjawan, dikutip dari situs Djarum Badminton.
Turnamen ini dihadiri pemain peringkat Top 10 dunia. Deretan pemain elite seperti Lin Dan (Cina), Carolina Marin (Spanyol), Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong (Korea), Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi (Jepang) serta Zhang Nan/Zhao Yunlei (Cina) dipastikan akan datang.
Tercatat sebanyak 332 pemain dari 24 negara akan berlaga di Istora. Indonesia pun turun dengan kekuatan terbaik seperti para penyandang titel juara dunia, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan dan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
Hampir semua pemain pelatnas bulu tangkis Indonesia akan bertanding di turnamen ini. Meski BCA Indonesia SSP 2016 belum dimulai, menurut Ketua Pembinaan Prestasi PBSI Rexy Mainaky, para atlet bulu tangkis Indonesia sudah siap bertanding. "Semua pertandingan sudah kami rencanakan. Persiapannya bisa dibilang 100 persen," kata Rexy Mainaky, saat dihubungi oleh Republika, pekan ini
Rexy juga mengatakan untuk para atlet yang bertanding di Piala Thomas dan Uber 2016 lalu, PBSI hanya bisa mempersiapkan kebugaran dan fokus. Selain itu, tak ketinggalan mereka juga dipersiapkan dari segi konsentrasi dan fisik .
Indonesia tahun ini menargetkan juara dari sektor ganda putra dan ganda campuran. Sedangkan para pemain tunggal putra dan tunggal putri diharapkan menjadi kejutan di BCA Indonesia Open SSP tahun ini.
Cina sering disebut-sebut menjadi lawan terberat Indonesia. Namun bagi Rexy, negara manapun akan menjadi lawan berat bagi atlet Indonesia. "Cina, Jepang, Denmark, Korea Selatan, Malaysia sekarang menjadi lawan yang kuat. Kekuatan bulu tangkis saat ini sudah merata," ujarnya.
Selain itu, lanjut Rexy, tidak ada perbedaan antara pertandingan BCA Indonesia SSP 2015 dengan BCA Indonesia SSP tahun ini. Hanya saja pada turnamen tahun lalu, para atlet yang bertanding mulai mengumpulkan poin untuk Olimpiade Rio de Janeiro 2016. "Indonesia Open kali ini (2016) para pemain sudah tidak mengumpulkan poin, tetapi hanya untuk perbaikan peringkat," katanya.