Rabu 01 Jun 2016 16:30 WIB

Peringkat Satu Dunia Terlalu Tangguh bagi Angga/Ricky

 Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi
Foto: dok. Humas PP PBSI
Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasangan ganda putra Indonesia, Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi kandas di babak pertama turnamen BCA Indonesia Open Super Series Premier 2016, Rabu (1/6). Angga/Ricky kalah dari pasangan peringkat satu dunia dari Korea Selatan, Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong.

Awal gim pertama, Angga/Ricky sempat unggul dalam perolehan angka dengan 3-2 dan 6-3. Namun Angga/Ricky terlihat lengah dan malah berkali-kali melakukan kesalahan sendiri. Sedangkan Lee/Yoo terus meningkatkan serangannya untuk menekan Angga/Ricky.

Lee/Yoo mampu mencuri 12 angka secara beruntun dan berbalik unggul dengan 6-15. Angga/Ricky berupaya untuk menambah angka. Namun jarak perolehan angka yang jauh, Angga/Ricky tidak mampu mengejar. Lee/Yoo memenangkan gim pertama dengan 15-21.

Lee/Yoo tidak membiarkan Angga/Ricky untuk berkembang di gim kedua. Mereka terus menekan Angga/Ricky. Lee/Yoo unggul dari 3-5, 4-15, 5-17 dan memenangkan pertandingan dengan 9-21. Rekor pertemuan pun menjadi 1-5 dengan keunggulan Lee/Yoo.

Di babak kedua, Lee/Yoo akan melawan pasangan Indonesia lainnya, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Gideon Marcus Fernaldi. Sebelumnya di babak pertama, Kevin/Gideon mengalahkan pasangan dari Inggris, Marcus Ellis/Chris Langridge dengan 22-20 dan 21-15.

"Sepertinya mereka tegang karena bermain di depan penonton Indonesia. Kita sangat puas dengan kemenangan ini," kata Lee Yong Dae yang ditemui usai pertandingan.

Lee menjelaskan sejak awal pertandingan ia mengaku sempat menghindari netting yang menjadi kelebihan Angga/Ricky. Namun karena pertahanan Angga/Ricky sedang tidak baik, netting dilakukan untuk memulai serangan yang berhasil menembus pertahanan Angga/Ricky.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada penonton Indonesia yang tetap mendukungnya meski sedang melawan wakil Indonesia. Namun ia juga memaklumi dengan besarnya dukungan dari penonton Istora Senayan untuk para wakil Indonesia di turnamen ini.

Sementara itu, baik Angga dan Ricky mengakui adanya rasa tegang dan panik bermain di babak pertama Indonesia Open ini. Hal itu terjadi saat Angga/Ricky sempat unggul 6-3, namun disamakan menjadi 6-6 dan Lee/Yoo terus mencuri angka hingga 12 angka beruntun.

"Kita jadi tertekan dan malah mati sendiri. DI gim kedua juga begitu, kita tidak bisa lepas dari tekanan," kata Angga.

"Saya juga merasa fisik saya berkurang. Dukungan suporter memang seharusnya membuat semangat tapi kadang berbeda jika sudah di lapangan. Hasilnya seperti ini, ya maaf," kata Ricky.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement