REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pebulutangkis tunggal putri Indonesia Febby Angguni harus angkat kaki pada putaran kedua laga BCA Indonesia Open Super Series Premier 2016 di Istora Senayan, Kamis (2/6). Febby kalah dua gim atas pemain tunggal putri Cina Sun Yu dengan akor 12-21 dan 15-21.
Febby mengatakan posisinya banyak tertekan saat bermain dengan Sun Yu. Sehingga permainannya lebih banyak dikuasai oleh tunggal putri Cina tersebut. “Saya banyak tertinggal (dan) lawan saya tinggi sekali,” kata Febby, ditemui usai bertanding, Kamis (2/6).
Pebulutangkis kelahiran 1991 ini juga mengatakan ingin memperbaiki kecepatan dalam bertanding. “Harus lebih sabar lalu terakhirnya memiliki feeling membunuh lawan. Berat badan (juga) harus diturunkan dari 63 kg ke 57 atau 58 kg,” ujarnya.
Namun dibalik kekalahan ini, Febby mengaku merasa senang bisa bertemu dan bertanding dengan pemain-pemain elit dunia. Sebab menurutnya saat pertandingan kualifikasi, peringkat lawannya tidak sebagus lawan-lawan di babak utama.
Selepas Indonesia Open SSP 2016, Febby akan fokus mengejar target di Pekan Olahraga (PON) Jawa Barat yang dilaksanakan September 2016 mendatang. Ia mengungkapkan golongan pemain kelahiran 1991 memiliki kesempatan terakhir berlaga di PON Jabar ini.