Ahad 05 Jun 2016 10:54 WIB

PBSI Bangga dengan Penampilan Para Pemain Muda Indonesia

Tiga pemain muda yang membela Indonesia di Piala Thomas yaitu Anthony Sinisuka Ginting, Ihsan Maulana Mustofa dan Jonatan Christie yang diapit pengurus PBSI
Foto: PBSI
Tiga pemain muda yang membela Indonesia di Piala Thomas yaitu Anthony Sinisuka Ginting, Ihsan Maulana Mustofa dan Jonatan Christie yang diapit pengurus PBSI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia memang tidak menempatkan satu wakil pun di babak final BCA Indonesia Open Super Series Premier 2016. Namun penampilan para pemain muda membersitkan harapan untuk Indonesia.

Hal yang perlu disoroti dari hasil turnamen ini adalah kiprah pemain-pemain muda tunggal putra Indonesia yang mulai diakui dunia. Tiga pemain tunggal putra, Ihsan Maulana Mustofa, Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting makin mantap menghadapi pemain Top 10 dunia.

Dengan mengejutkan, Jonatan mampu mengatasi ancaman Lin Dan, pemain andalan Cina yang meraih lima kali gelar juara dunia dan dua kali meraih medali emas Olimpiade. Anthony pun tampil luar biasa saat menghadapi Jan O Jorgensen (Denmark).

Ihsan yang kini berusia 20 tahun, menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang berhasil merebut tiket semifinal BIOSSP. Di usia muda, Ihsan sudah menjadi tumpuan saat menghadapi pemain rangking dua dunia, Lee Chong Wei.

Di sektor ganda putri, kekalahan pasangan senior Greysia/Nitya ternyata menjadi cambuk buat pasangan pelapis, Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istarani yang sukses menghentikan unggulan dari Korea, Jung Kyung Eun/Shin Seung Chan.

Begitu pun Tiara Rosalia Nuraidah/Rizki Amelia Pradipta yang dalam perjalanan ke perempat final menyingkirkan wakil Jepang, Shizuka Matsuo/Mami Naito serta juara dunia dan peraih medali emas Olimpiade London 2012, Tian Qing/Zhao Yunlei (Cina).

“Perjuangan Ihsan patut diapresasi, meskipun dikalahkan Lee Chong Wei, namun Ihsan sudah berjuang maksimal, dia sempat mengejar di game kedua. Harus kita akui Lee Chong Wei lebih berpengalaman dan masih lebih unggul, ini bisa jadi pelajaran untuk Ihsan kedepannya,” ujar Gita Wirjawan, Ketua Umum PP PBSI yang menonton langsung perjuangan Ihsan di Istora, Sabtu (4/6).

“Dua tahun lagi kita punya tiga pemain tunggal putra yang sekarang levelnya tidak jauh dengan pemain Top 10 dunia. Jonatan, Ihsan dan Anthony silih berganti mempersulit pemain-pemain di Top 10, mereka hanya kurang tenang saja, sering terprovokasi lawan, masih labil,” tambah Kepala Bida Pembinaan dan Prestasi PBSI, Rexy Mainaky.

Lepasnya gelar juara dari genggaman selama tiga tahun berturut-turut membuat PBSI bakal menjadikan Indonesia Open tahun depan sebagai salah satu target utama selain turnamen seperti All England. Pemain pelapis dinilai sudah siap untuk diberi target.

“Ke depannya, pemain lapis dua kami nilai sudah siap. Tidak kearah menciptakan kejutan lagi, akan kami challenge mereka, bisa nggak jadi juara?” pungkas Rexy.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement