REPUBLIKA.CO.ID, LONDON  -- Serena Williams mengalahkan petenis Jerman Angelique Kerber 7-5, 6-3 pada final di London, Sabtu (9/7), untuk merebut gelar tunggal putri Wimbledon yang ketujuhnya dan menyamai rekor 22 gelar tunggal putri Grand Slam pada era profesional yang disandang Steffi Graf.

Petenis Amerika Serikat berusia 34 tahun memenangi pertandingan final berkualitas tinggi di Lapangan Utama, saat dia membalas kekalahannya dari Kerber pada final turnamen tenis Australia Terbuka awal tahun ini.

Petenis unggulan keempat Kerber mengeluarkan segala kemampuannya dalam pertandingan set pertama yang berlangsung sangat ketat namun mulai goncang saat kedudukan 5-6 saat dua kali kesalahannya memberi Williams peluang untuk merebut set pertama, yang akhirnya dia lakukan pada set point kedua.

Petenis nomor satu dunia Williams menghadapi situasi bahaya pada suatu momen saat Kerber mendapat break point pertama dalam kedudukan 3-3 set kedua tapi dia kemudian merespon dengan melepaskan dua "ace" keras secara beruntun untuk tetap unggul dalam pertandingan tersebut.

Berada dalam tekanan besar selama pertandingan, Kerber hancur pada game berikutnya, pukulan backhandnya melebar untuk memberi Williams keunggulan 5-3 dan peluang menyelesaikan pertandingan dengan memegang servis.

Williams tidak berkeinginan memperpanjang pertandingan tersebut dan langsung unggul 40-0 dan kemudian memastikan kemenangan dengan tembakan voli pada match point pertamanya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika