Sabtu 13 Aug 2016 22:34 WIB
Olimpiade 2016

Keseruan Suporter Indonesia vs Malaysia di Laga Greysia/Nitya

Rep: Agus Raharjo/ Red: Bilal Ramadhan
Bendera Indonesia dan Malaysia
Bendera Indonesia dan Malaysia

Laporan Langsung Reporter Republika, Agus Raharjo dari Rio de Janeiro

 

REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO -- Pertandingan ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari melawan ganda putri Malaysia, Vivian Kah Mun Hoo/Woon Khe Wei berlangsung ketat. Di gim pertama, Greysia/Nitya menang 21-19.

Selain pertarungan antar kedua pasangan, 'pertarungan' juga terjadi di pinggir lapangan. Dua suporter dari dua negara duduk bersebelahan, saling melempar semangat untuk atlet masing-masing.

Suporter Indonesia menempati sisi ujung dari zona A penonton. Posisinya tepat berada di belakang tiga hakim garis pertandingan dua andalan masing-masing negara itu bertanding.

Pendukung Indonesia yang diisi oleh tim Rumah Indonesia di Brasil, Tim CDM dan tim pendamping dari KBRI dan Brasil menggunakan balon untuk menambah semarak suasana. Bendera Merah Putih hanya dua yang terlihat.

Selebihnya, bendera kecil-kecil dibawa oleh mereka yang mengenakan baju warna Merah dan Putih. Teriakan Indonesia sering terdengar saat Greysia maupun Nitya berhasil meraih angka.

Di sebelahnya, deretan baju warna jingga dengan corak garis runcing berkelok mirip corak Harimau juga tak mau kalah semarak. Jumlah pendukung Malaysia lebih banyak. Mereka juga membentangkan bendera nasional selama pertandingan berlangsung.

Bedanya, suporter Malaysia lebih rapi menempati tempat duduknya masing-masing. Hanya sesekali mereka berdiri saat ganda putri Malaysia merebut angka. Sedangkan suporter Indonesia, seperti tak kenal lelah selalu berdiri.

Berkali-kali dua rombongan suporter secara bergantian mengeluarkan sorakan saat kedua ganda putri andalan masing-masing merebut angka. Bahkan euforia teriakan Indonesia dan Malaysia membuat seluruh suporter di Paviliun 4 kompleks Riocentro ikut menggemuruh. Tepuk tangan, hingga teriakan-teriakan ikut memenuhi seisi lapangan.

Namun, pertarungan dua suporter tetap berlangsung tertib. Tak ada saling ejek. Mereka hanya bergembira saat atlet andalan meraih angka. Kalau atlet lawan yang berhasil merebut angka, suporter ikut bertepuk tangan, sembari menahan kekecewaan dengan memegang kepala. Tapi, tanpa mencela. Itulah Olimpiade!

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement