Kamis 18 Aug 2016 02:23 WIB

'Masyarakat Rindu Emas dari Olimpiade'

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Dwi Murdaningsih
Liliyana Natsir dan Tontowi Ahmad pada Final ganda campuran Olimpiade Rio 2016, Rabu (17/8).
Foto: Marcelo del Pozo/REUTERS
Liliyana Natsir dan Tontowi Ahmad pada Final ganda campuran Olimpiade Rio 2016, Rabu (17/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengucapkan rasa syukurnya atas perolehan medali emas pertama Indonesia di ajang Olimpiade Rio de Janeiro, Brasil 2016. Imam mengatakan, medali emas dari cabang badminton, menjadi kado istimewa di hari kemerdekaan ke-71 Indonesia.

"Ini (medali emas) hadiah istimewa. Saya sangat berteri makasih untuk pahlawan olah raga kita, Owi dan Butet (Tontowi Ahmad dan Liliana Natsir)," kata Imam usai nonton bareng laga final badminton olimpiade di Kemenpora, Jakarta, Selasa (17/8)..

Imam mengatakan, capaian Owi dan Butet, menjadi jawaban atas permohonan seluruh masyarakat Tanah Air, yang menginginkan perolehan medali emas dari olimpiade. "Masyarakat kita sangat merindukan kembalinya atlet-atlet kita untuk memperoleh emas dari olimpiade," kata dia.

Indonesia Raya akhirnya berkumandang dari arena Olimpiade Rio de Janeiro, Brasil 2016. Pasangan ganda campuran bulutangkis Indonesia, Tontowi Ahmad dan Liliana Natsir berhasil mempersembahkan medali emas dari pesta olah raga terbesar di dunia tersebut.

Perolehan medali emas, didapat setelah pasangan Indonesia, mengempaskan ambisi pasangan dari Malaysia, Chan Peeng Son dan Goh Liu Ying. Owi dan Butet mengalahkan Son dan Ying dalam dua set pertandingan. Di set pertama, Indonesia unggul 21-14, dan di set kedua dominasi Owi dan Butet memaksa pasangan Malaysia kandas dengan skor 21-12.

Medali emas dari Owi dan Butet kali ini, menjadi perolehan prestasi tertinggi Indonesia di ajang Olimpiade Rio. Kemenangan Owi dan Butet, pun, menambah perolehan medali Kontingen Indonesia. Saat ini, Indonesia memiliki satu emas dan dua medali perak dari cabang angkat besi dalam Olimpiade Rio.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement