Jumat 19 Aug 2016 17:31 WIB

Sudah tidak Zaman Indonesia Hanya Targetkan Satu Emas

Rep: Ali Mansur/ Red: Citra Listya Rini
Kontingen Indonesia pada Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil, Jumat waktu setempat (6/8).
Foto: EPA/ESTEBAN BIBA
Kontingen Indonesia pada Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil, Jumat waktu setempat (6/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua I Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) Lukman Niode menegaskan Indonesia berani menargetkan lebih dari satu medali emas. Sebab Indonesia sendiri disebutnya memiliki kemampuan untuk bisa meraih lebih dari satu atau dua medali emas pada ajang internasional sekelas olimpiade. 

Menurut Lukman, sudah tidak jaman lagi apabila Indonesia hanya menargetkan satu medali emas atau menyambung tradisi medali emas belaka. Meski begitu, Lukman bersyukur Indonesia berhaisl menyambung tradisi emas olimpiade.

Pun, Lukman mengapresiasi kerja keras para atlet Indonesa pada Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Sebab untuk mendapatkan medali di ajang empat tahunan itu tidaklah gampang. Bahkan menurut Lukman, bisa masuk olimpiade saja atlet harus berdarah-darah menempuh perjuangan yang sulit.

"Indonesia itu hebat dan masih ditakuti oleh peserta lain. Kita tidak boleh hanya menargetkan satu atau dua saja, tapi lima atau enam medali emas. Kita harus memiliki team work yang terbuka dan solid. Kita juga harus duduk sama-sama dann harus memiliki program-program yang konkrit," kata Lukman saat dihubungi melalui seluler, Jumat (19/8).

Lukman menambahkan seharusnya pada ajang Olimpiade Rio de Janeiro 2016 lebih dari satu medali emas. Seharusnya angkat besi bisa meraih medali emas. Kemudian untuk cabang bulutangkis bisa meraih dua medali emas, setidaknya nomor ganda campuran.

Namun, kenyataannya tidak demikian dan itu yang harus di-review agar tidak terjadi pada ajang selanjutnya. Sementara negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) sudah mengalami peningkatan, mereka sudah tidak hanya mengandalkan satu atau dua cabor untuk meraih medali. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement