REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Istana Negara membatalkan rencana menyambut atlet peraih medali emas yang baru pulang dari gelaran Olimpiade Rio de Janeiro, Brasil 2016.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengagendakan penyambutan tersebut pada Rabu (24/8).
Imam menerangkan, semula Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) meminta agar Presiden Jokowi menyempatkan waktu menyambut atlet olimpiade pada Selasa (22/8).
Permohonan tersebut bagian rencana Imam mengadakan arak-arakan menyambut kepulangan atlet badminton pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir. Akan tetapi, Imam mengatakan, protokoler Istana Negara menyampaikan agenda padat Presiden Jokowi pada Selasa (22/8).
"Baru saja saya mendapat kabar bahwa Presiden Jokowi menemui kami pada Rabu 24 Agustus 2016," kata Imam kepada wartawan di Kantor Kemenpora, Senin (23/8). Presiden Jokowi mengagendakan penyambutan di Istana Negara pada pukul 10 pagi.
Semula, Plt. Sesmenpora Gatot Dewa Broto menerangkan, arak-arakan bukan cuma diperuntukan bagi atlet medali emas. Seluruh atlet olimpiade akan ikut dalam penyambutan besar tersebut.
Kepulangan pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir (Owi dan Butet) pada Selasa (23/8), hanya momentum. Dua atlet itu yang membawa pulang medali emas. Tapi arak-arakan tetap mengikutkan Eko Yuli Irawan dan Sri Wahyuni, dua atlet lain peraih dua medali perak dari cabang olah raga angkat besi.