REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ibu atlet bulu tangkis Indonesia Liliyana Natsir, Olly Maramis, mengatakan putrinya ingin bermain golf setelah gantung raket.
"Dia bilang, 'aku mau pilih golf, mungkin'. Main golf itu hanya untuk mengisi waktu saja sembari menjaga kesehatan. Dia bilang tidak bisa langsung berhenti berolahraga karena akan memengaruhi jantung," kata Olly Maramis ketika menyambut kedatangan putrinya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (23/8).
Olly datang ke Jakarta bersama suaminya dari Manado sejak Minggu (21/8), demi menyambut tim bulu tangkis Indonesia yang telah menempuh perjalanan selama dua hari dari Rio de Janeiro, Brasil.
Keluarga Liliyana Natsir, lanjut Olly, akan mengadakan syukuran di Manado atas keberhasilan pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir meraih medali emas dalam Olimpiade Rio 2016.
"Acara syukuran nanti setelah kegiatan di Jakarta. Saya juga mendengar kabar Liliyana akan diundang oleh Pemerintah Manado. Tapi, setiap ada momentum kemenangan, kami dari keluarga selalu menggelar syukuran di Manado," katanya.
Olly mengatakan putrinya dapat mulai memikirkan untuk berumah tangga karena sudah menginjak usia 31 tahun.
Butet, menurut Olly, lebih memilih untuk fokus bermain bulu tangkis dibanding memikirkan berumah tangga. "Dia yang akan memberikan kado kepada saya setelah menang ini. Bonus itu lebih baik untuk masa depan dia sendiri, apalagi jika dia tidak lagi menjadi atlet bulu tangkis. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah yang telah memperjuangkan masa depan untuk seluruh atlet nasional berprestasi," kata Olly.
Selama di Rio de Janeiro, Liliyana selalu menelepon Olly untuk sekadar memberikan kabar tentang kondisinya. "Kalau dia akan bertanding, saya tidak banyak ganggu. Saya hanya memberikan semangat. Tapi saya yakin dia siap bermain ketika dia mengatakan kondisinya bugar," kata Olly.
Pasangan Owi/Butet langsung mengikuti pawai peraih medali Olimpiade 2016 bersama dua atlet angkat besi, yaitu Eko Yuli Irawan dan Sri Wahyuni sebagai atlet peraih medali perak.
Rombongan pawai peraih medali Olimpiade 2016 yang menggunakan bus tingkat atap terbuka Bandros itu dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta menuju kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga.