REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia selalu menjadi kekuatan yang diwaspadai di setiap turnamen bulutangkis dunia. Termasuk di gelaran olahraga terakbar dunia Olimpiade.
Hingga Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro Brasil, total bulu tangkis Indonesia sudah mendulang tujuh medali emas. Teranyar didapatkan melalui nomor ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir di Brasil.
Berdasarkan catatan PBSI yang diterima Republika.co.id, Rabu (24/8) medali emas Olimpiade pertama kali didapatkan pemain Indonesia di Barcelona Spanyol pada tahun 1992. Saat itu ada dua medali emas yang dibawa pulang ke tanah air. Yaitu oleh pemain tunggal putri Susy Susanti dan tunggal putra Alan Budikusuma.
Di periode berikutnya lagu kebangsaan Indonesia Raya kambali berkumandang oleh atlet bulutangkis yang dididik di Pelatnas Cipayung. Tahun 1996 di Atlanta Amerika Serikat giliran pasangan ganda putra Ricky Soebagja dan Rexy Mainaky yang mengantongi medali emas.
Tradisi emas semakin mendarah daging buat tim bulutangkis Indonesia di Olimpiade. Ganda putra membali menyumbangkan emas di Olimpiade Sydney Australia tahun 2000. Kali ini pasangan ganda putra Candra Wijaya dan Tony Gunawan yang berdiri di panggung teratas setelah menang partai final.
Terus berlanjut di Olimpiade Athena Yunani 2004. Di negeri pencetus ajang Olimpiade itu pemain tunggal putra terbaik Indonesia Taufik Hidayat muncul sebagai penerus tradisi emas Indonesia.
Kemudian di Beijing Cina 2008. Rakyat Indonesia di seluruh Tanah Air dibuat bersuka cita oleh pasangan ganda putra Markis Kido/Hendra Setiawan. Kepuasan terhadap medali emas di negeri tirai bambu tercipta karena pasangan ini mengalahkan lawannya dengan heroik. Sayang di Olimpiade London, tradisi emas sempat terputus.
Dan beruntung Indonesia memiliki Tontowi/Liliyana yang kembali melanjutkan tradisi emas bulu tangkis Indonesia di Olimpiade Rio de Janeiro.
Pasangan yang mulai berpartner sejak 2012 ini dengan perkasa mengalahkan unggulan utama asal Cina Zhang Nan/Zhao Yunlei di semi final dua set langsung 21-16 dan 21-15 dan mengalahkan pasangan Malaysia, Peng Soon Chan/Liu Ying Goh di final dua set langsung, 21-14 dan 21-12.