REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Prestasi gemilang yang diukir pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir di Olimpiade Rio de Janeiro 2016 menjadikan mereka sebagai cerminan pemuda-pemudi bangsa berprestasi yang patut dijadikan teladan.
Pasangan ganda campuran itu mempersembahkan satu-satunya medali emas untuk Indonesia di pesta olahraga empat tahunan tersebut. Emas dari Tontowi/Liliyana membuat Sang Merah Putih berkibar tepat di hari kemerdekaan Indonesia. Oleh sebab itu, keduanya pun didaulat untuk membacakan teks Sumpah Pemuda di Istana Negara.
“Sebuah kebanggaan untuk saya dan Tontowi diminta dan ditunjuk untuk membacakan teks Sumpah Pemuda di Istana Negara, ini adalah kehormatan buat kami dan kami siap menjalankan tugas ini,” ujar Liliyana dikutip dari laman PBSI.
“Semoga prestasi kami di olimpiade bisa memotivasi dan menjadi contoh untuk generasi muda untuk berprestasi di level nasional maupun internasional dengan tujuan membanggakan keluarga dan tentunya bangsa Indonesia,” tambah Liliyana.
Wakil Sekretaris Jenderal PP PBSI Achmad Budiharto mengatakan merupakan sesuatu kebanggaan dan kehormatan untuk PBSI, dimana para atletnya mendapat kehormatan membacakan naskah Sumpah Pemuda di Istana Negara.
"Mudah-mudahan hal ini dapat menginspirasi atlet-atlet lain, baik dari cabang olahraga bulutangkis maupun diluar bulutangkis,” kata dia.
Tontowi/Liliyana rencananya akan membacakan teks Sumpah Pemuda dalam acara Pergelaran Suara Bangsa Ekspresi Budaya, pada Jumat (28/10) malam di Istana Negara. Acara ini akan dihadiri oleh Joko Widodo dan ibu negara Iriana Joko Widodo.