REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Posisi ketua umum Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) dipastikan hanya diperebutkan oleh dua orang yaitu Gita Wirjawan dan Wiranto setelah pendaftaran calon sudah resmi ditutup Kamis (27/10).
Ketua Tim Penjaringan Fuad Basya dalam keterangan tertulis mengatakan setelah pendaftaran ditutup tahapan selanjutnya adalah proses verifikasi. Sesuai dengan jadwal proses verifikasi ini dilakukan hingga Ahad (30/10).
"Saat mendaftar masing-masing calon mendapatkan dukungan yang sama yaitu 18. Padahal jumlah pengurus provinsi (pengprov) ada 34. Berarti ada yang dobel," katanya, Jumat (28/10).
Gita Wirjawan kembali maju setelah mendapatkan dukungan dari 18 pengprov. Perdaftaran sendiri dilakukan pada 17 Oktober. Sembilan hari berikutnya giliran Wiranto yang mengajukan diri dengan 18 dukungan juga.
Fuad mengatakan, proses verifikasi yang dilakukan menyangkut beberapa hal termasuk dukungan. Sesuai dengan aturan yang ada, dukungan harus menyertakan tanda tangan ketua dan sekretaris masing-masing pengprov PBSI. Selain itu verikasi juga dilakukan untuk administrasi lainnya.
"Jika ada yang kurang kemudian akan kami tanyakan apakah ini bisa diperbaiki. Istilahnya administrasinya harus disempurnakan lagi," katanya.
Selain verifikasi persyaratan, apa yang dilakukan oleh Tim Penjaringan adalah menentukan jumlah suara yang valid maupun tidak valid. Selanjutnya hasil verifikasi ini akan dibawa ke Munas yang sedianya digelar di Surabaya, 30 Oktober - 1 November.
"Tim penjaringan tidak berhak menentukan siapa yang lolos dan siapa yang tidak lolos. Kami hanya melihat administrasinya. Untuk keputusan nanti akan diambil saat sidang," kata Fuad.
Sementara itu juru bicara tim sukses Wiranto, Fadli Aulia mengaku Wiranto mendapatkan tambahan dukungan dari pengprov Kalimantan Utara yang sebelumnya mendukung Gita Wirjawan.
"Perwakilan Kaltara telah mendatangi Tim Penjaringan untuk memberikan surat dukungan ke Pak Wiranto yang ditandatangani ketua dan sekretaris umum. Selain itu juga membawa surat pencabutan dukungan pada Pak Gita," katanya.
Dengan klaim dukungan ini, Wiranto mendapatkan dukungan 19 suara. Hanya saja, suara dukungan ini belum diverifikasi oleh Tim Penjaringan. Namun, tim sukses mengaku optimistis dukungan akan terus bertambah dan bisa terpilih secara aklamasi.