REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musyawarah Nasional (Munas) PBSI 2016 digelar mulai hari ini (30/10) sampai Senin (31/10). Agenda rutin empat tahunan ini merupakan wadah komunikasi keluarga besar PBSI yang terdiri dari pengurus pusat dan 34 pengurus provinsi di seluruh Indonesia.
Dalam Munas 2016 juga akan ditentukan nakhoda PP PBSI periode empat tahun kedepan. Dua calon telah resmi mendaftarkan diri, mereka adalah Gita Wirjawan dan Wiranto. Proses verifikasi masih dilakukan oleh Tim Penjaringan yang dipimpin oleh Fuad Basya.
“Persiapan sudah masuk tahap finalisasi. Secara prinsip, Munas sudah siap untuk digelar Ahad sore, tinggal menunggu kehadiran peserta Munas,” tutur Achmad Budiharto, Ketua Panitia Pelaksana Munas PBSI 2016.
“Kami juga berharap Munas kali ini bisa dihadiri oleh pengurus dan peserta dari pengurus provinsi yang sah. Munas ini juga dapat dimanfaatkan sebagai ajang silaturahmi nasional. Di sini kita sama-sama memikirkan masa depan bulutangkis Indonesia,” ujar Budiharto.
Menko Polhukam Wiranto mengklaim telah memiliki program unggulan untuk dilaksanakan jika terpilih menjadi Ketua Umum PBSI. Menurutnya, selain masalah pembenahan organisasi, sistem pembibitan, rekruitmen, dan kepelatihan juga harus mengikuti tren dunia dan dapat diandalkan.
Selanjutnya, pencarian talenta-talenta baru yang dapat dijamin akan terus bisa berkembang terus dilakukan guna menandingi pemain-pemain negara-negara lain yang saat ini sedang intens untuk mencetak pemain berkaliber dunia.
Tantangan-tantangan tersebut tentu menjadi dasar dalam merumuskan program unggulan yang akan dijalankan. Mantan Panglima TNI itu mengaku siap untuk memaparkan visi dan misinya memajukan perbulutangkisan nasional di hadapan peserta Munas PBSI.
Sementara, Gita Wirjawan mengaku sejumlah misi dan target kerja telah ia himpun untuk bisa kembali menjabat sebagai Ketua Umum PBSI. Beberapa problematika selama menjabat di periode kali ini juga akan menjadii fokus pembenahannya.
Salah satu kendala yang dihadapi PBSI, sambung Gita, adalah dana dan upaya mencari talenta-talenta baru terutama di tunggal putri yang menurutnya tidak mudah.