REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad /Liliyana Natsir berhasil merebut juara di final China Open Super Series 2016 pada Ahad (20/11). Perjalanan keduanya belum terhenti untuk terus meraih target prestasi selanjutnya. Giliran Hong Kong Open Badminton Championship 2016 yang berlangsung pekan ini menjadi bidikan pasangan peraih medali emas Olimpiade Rio 2016.
Tidak hanya target gelar di Hong Kong, Tontowi dan Lilyana juga ingin menutup tahun dengan manis lewat gelar juara di Dubai World Super Series Finals 2016 yang digelar pada 14-18 Desember 2016. “Dubai World Super Series Finals 2016 jadi target utama terdekat saya setelah menang di Cina bersama Liliyana,” kata Tontowi kepada Republika, Selasa (22/11).
Bagaimana tidak, melihat jejak Indonesia di turnamen Dubai tersebut sejak 2010 hingga 2015, ganda campuran Indonesia belum pernah mendapatkan gelar juara. Indonesia baru berhasil menang di Dubai pada nomor ganda putra yang diwakili Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan pada 2015 dan 2013.
Untuk memenuhi target tersebut, Tontowi menyatakan, hanya bisa mengandalkan persiapan yang maksimal setelah selesai dari Olimpiade Rio 2016. Menurut Tontowi, tantangan dalam pertandingan biasanya relatif maka yang paling terpenting hanya persiapan yang maksimal. Tontowi menilai tidak ada pesaing yang bisa diremehkan baik turnamen di Hong Kong atau Dubai nanti. “Karena lawannya juga itu-itu saja mungkin ada satu atau dua pemain muda yang harus kita pelajari permainanya,” ungkap Tontowi.
Sementara itu, pelatih ganda campuran PBSI, Richard Mainaky mengungkapkan permainan Tontowi/Butet pada tahun ini memang berakhir di Dubai pada Desember mendatang. Meskipun sudah berhasil menyabet juara di Cina, Richard menyatakan sejak awal tidak pernah menargetkan menang di ajang tersebut hingga nanti di Dubai. “Saya tidak terlalu memberi beban kepada mereka (Tontowi/Liliyana) dengan target juara,” ujar Richard.