REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Legenda bulu tangkis Indonesia, Rexy Mainaky, tidak lagi menjabat kepala bidang bina prestasi Pengurus Pusat Persatuan Bulu tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI). Tidak punya jabatan bukan berarti Rexy punya lebih banyak waktu longgar.
Rexy langsung sibuk merintis akademi bulu tangkis yang bertujuan menyuplai pebulu tangkis ke pemusatan latihan nasional (pelatnas). Mantan atlet ganda putra Indonesia ini mengatakan, akademinya akan dikelola dengan profesional. “Prinsip pertama, terus terang," kata Rexy ketika berbincang dengan wartawan di Jakarta, Jumat (9/12).
Rexy menjelaskan, terus terang berarti akademinya tidak bakal berbohong mengenai potensi anak menjadi pemain. Keterusterangan potensi ini juga terkait dengan program latihan bagi setiap anak.
Program latihan bagi pemain yang potensial dan tidak bakal berbeda. "Kami akan melatih tapi tidak berbohong soal apakah punya potensi atau tidak. Kalau punya potensi, tentu saja ada treatmant lain supaya lebih meningkat," kata Rexy.
Rencananya, akademi yang bakal menyandang nama Rexy Mainaky itu terdiri dari lima kelompok usia, yaitu di bawah 10 tahun (U-10), U-12, U-15, U-17, dan dewasa. "Kalau mau fokus ke pelatnas harus di bawah 19 tahun," katanya, menambahkan.
Meski tujuannya untuk pelatnas, Rexy tidak ingin mendiskriminasi orang dewasa yang ingin belajar bulu tangkis. Dia menjelaskan ada orang-orang dewasa yang ingin hidup sehat dengan berolahraga bulu tangkis. Namun, mereka tidak ingin asal bermain. “Mereka enggak mau satu kali pukulan langsung mati. Jadi, mereka ingin belajar," kata Rexy.