Selasa 20 Dec 2016 04:14 WIB

Jaya Raya Kampiun Turnamen Bulu Tangkis Pembangunan Jaya Cup

Ketua Harian PB Jaya Raya Imelda Wigoena menerima trofi juara Pembangunan Jaya Cup 2016 dari Ciputra.
Foto: Istimewa
Ketua Harian PB Jaya Raya Imelda Wigoena menerima trofi juara Pembangunan Jaya Cup 2016 dari Ciputra.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jaya Raya mengukuhkan diri sebagai klub terbaik di Tanah Air. Predikat tersebut didapat setelah klub yang lahir pada tahun 1976 ini tampil sebagai juara beregu junior Pembangunan Jaya Cup VI/2016.

Dalam laga final yang berlangsung akhir pekan lalu di GOR PB Jaya Raya, Bintaro Jaya, Tangerang Selatan, Jaya Raya mengalahkan Djarum Kudus dengan 3-0. Inilah gelar ketiga bagi Jaya Raya setelah 2011 dan 2012.

 "Kemenangan ini sekaligus membayar lunas kekalahan tim senior Jaya Raya dari Djarum dalam Kejurnas di Solo pekan lalu," kata Imelda Wigoena, Ketua Harian PB Jaya Raya dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id.

 Kemenangan pasangan  Adnan Maulana/Reza Dwicahya Purnama di partai ketiga atas Bagas Maulana/Calvin Kristanto, 21-19, 21-18 memastikan Jaya Raya keluar sebagai jawara kejuaraan berhadiah total Rp 425 juta yang diikuti delapan klub di Tanah Air ini.

Sebelumnya, pasangan ganda campuran Alfandy Risky Putra/Apriani Rahayu membawa Jaya Raya unggul 1-0 setalah menekuk Rehan Naufal Kusharjanto/Ribka Sugiarto 21-18, 21-12. Lalu di tunggal putra, Nyoman Tryadnyana Arya Kurniawan menang 21-10, 21-6 atas Alberto Alvin Yulianto yang membuat Jaya Raya memimpin 2-0.

"Saya main nyaman dan bisa bermain bagus, apalagi dukungan dari teman-teman begitu luar bisa. Mereka terus berteriak mendukung saya di lapangan," kata Nyoman.

Pasangan Adnan/ Reza akhirnya menjadi pahlawan kemenangan bagi klub yang didirikan Ciputra ini. Kemenangan di partai ketiga ini memastikan Jaya Raya menang 3-0 dan sekaligus merebut gelar juara.

"Saya menikmati pertandingan. Apalagi Jaya Raya sudah unggul 2-0. Kami makin bersemangat untuk menang. Akhirnya kami menang dan Jaya Raya juara," kata Adnan.

Sebaliknya, Bagas/Calvin tampil penuh tekanan. Setelah tertinggal 0-2, pasangan ini tidak mampu tampil bagus untuk menyelamatkan Djarum. Padahal Bagas/Calvin adalah pasangan yang tidak terkalahkan sejak Sirnas di Makassar awal tahun 2016.

"Saya tertekan. Setelah ketinggalan 0-2, beban mental saya makin berat. Dampaknya saya nggak bisa jeluar dari tekanan dan banyak melakukan kesalahan sendiri," ujar Bagas.

Bagi Jaya Raya, kemenangan kali ini adalah gelar kampiun ketiga. Sebelumnya klub yang lahir tahun 1976 ini menjadi jawara kejuaraan beregu campuran junior ini pada edisi pertama dan kedua tahun 2011 dan 2012.

Sedangkan bagi Djarum, kembali harus menelan pil pahit. Sejak kejuaraan ini digelar tahun 2011, Djarum belum pernah juara. Tahun lalu klub asal Kudus ini juga maju ke final, namun sayang akhirnya dikalahkan Mutiara Cardinal dengan skor 1-3.

Sebagai pemenang, Jaya Raya berhak hadiah terbesar Rp200 juta, sedangkan Djarum mendapat hadiah Rp125 juta.

Kemenangan yang dipetik penggawa junior Jaya Raya ini pun seperti membayar lunas kekalahan skuat seniornya pada Kejurnas Beregu Campuran di Solo, pekan lalu. Kala itu Hendra Setiawan dkk, dikalahkan Djarum dengan skor 0-3.

Sebelumnya, Jaya Raya lolos ke final setelah di babak empat besar menekuk Exist Jakarta Utara dengan skor 3-1. Sementara Djarum merebut tiket ke partai puncak setelah dengan susah payah mengalahkan juara tiga kali beruntun 2013, 2014, dan 2015 Mutiara Cardinal Bandung dengan 3-2.

Sementara dalam perebutan peringkat ketiga,  klub Mutiara Cardinal mengalahkan Exist dengan skor 3-2. Dengan hasil ini, Mutiara Cardinal berhak hadiah sebesar Rp75 juta dan Exist kebagian Rp25 juta.

Hasil Final Pembangunan Jaya Cup

2011 Jaya Raya vs Djarum 3-1

2012 Jaya Raya vs Djarum 3-1

2013 Mutiara Cardinal vs Djarum  3-2

2014 Mutiara Cardinal vs Jaya Raya 3-1

2015 Mutiara Cardinal cs Djarum 3-1

2016 Jaya Raya vs Djarum 3-0

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement