REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menjelang akhir 2016, Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) segera melakukan pembuatan target selanjutnya pada 2017. Terlebih lagi, pada 2016 Indonesia sudah berhasil meraih juara pada turnamen internasional seperti Olimpiade Rio dan All England lewat sektor ganda campuran.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Binpers) PBSI Susi Susanti mengungkapkan setelah beragam keberhasilan tersebut, akan diadakan evaluasi terlebih dahulu. “Kami akan melakukan evaluasi nantinya, tentu kita akan melakukan hal itu terlebih dahulu,” kata Susi kepada Republika, Senin (26/12).
Dia menuturkan evaluasi tersebut penting dilakukan terlebih dahulu untuk menentukan program selanjutnya yang PBSI akan lakukan. Terutama, dengan kepengurusan PBSI yang baru di tangan Ketua Umum Wiranto, maka menurutnya perlu adanya pembahasan terlebih dahulu untuk membuat rencana 2017.
Meskipun begitu, Susi menyatakan sudah ada beberapa hal yang memang akan direncanakan untuk program tahun depan. “Yang pasti soal pelatihan ya, ini target jangka pendek soal kepelatihan harus lebih baik lagi,” tutur Susi.
Setelah pelatihan, lanjut Susi, beberapa target turnamen dalam jangka waktu dekat juga akan menjadi fokus. Turnamen yang sudah pasti akan diprioritaskan mulai dari Piala Sudirman, All England 2017, SEA Games 2017, tak terkecuali untuk Asian Games 2018.
Di sisi lain, Susi mengungkapkan turnamen All England dipastikan menjadi target yang sudah pasti untuk 2017. “Turnamen All England ini harus kita pertahankan untuk tahun-tahun selanjutnya,” ujar Susi.
Hanya saja, Susi belum bisa mengungkapkan siapa nama atlet atau yang akan turun pada setiap turnamen. Hal tersebut menurutnya bisa diketahui setelah ada koordinasi lebih lanjut lagi dengan kepengurusan yang baru.
Diketahui, pada 2016 ganda campuran Indonesia Praveen Jordan/Debby Susanto berhasil berhasil menyumbang gelar dari All England 2016. Sementara pasangan dari sektor yang sama, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir juga berhasil memberikan medali emas dari Olimpiade Rio 2016 serta Cina dan Hong Kong Terbuka Super Series 2016.
Ikuti Whatsapp Channel Republika