Selasa 14 Feb 2017 09:03 WIB

Perkembangan Ganda Putri Pelatnas akan Dipantau Enam Bulan Ini

Pasangan baru ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Rosyita Eka Putri Sari
Foto: PBSI
Pasangan baru ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Rosyita Eka Putri Sari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pelatih Ganda Putri PP PBSI Eng Hian mengatakan perkembangan sektor ganda putri atlet-atlet Pelatnas, akan dipantau enam bulan ke depan sebagai evaluasi capaian di ajang Thailand Masters 2017.

"Saya akan lihat selama enam bulan ini, kalau tidak ada perubahan, tidak ada progres positif, akan saya rombak semua. Saya akan mengharapkan pemain-pemain pratama saja," kata Eng Hian dipantau dalam laman resmi PP PBSI di Jakarta, Senin (13/2).

Di turnamen Thailand Masters 7-12 Februari 2017 tersebut, sektor ganda putri Pelatnas menerbangkan empat pasangan ke Bangkok, mereka adalah Greysia Polii/Rosyita Eka Putri Sari, Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istarani, Tiara Rosalia Nuraidah/Rizki Amelia Pradipta dan Della Destiara Haris/Apriani Rahayu.

Dari keempat pasangan, Greysia/Rosyita berhasil menembus babak semifinal. Sedangkan tiga pasangan lainnya terhenti di perempat final. Secara keseluruhan, ia merasa tidak puas dengan pencapaian tim ganda putri di turnamen ini.

"Apa yang sudah dilakukan selama persiapan, latihan, capek, sakit, semua hasilnya tidak terlihat," ujar Eng Hian.

Terkait dengan teknik permainan, Eng Hian menilai hal itu bisa keluar jika atlet bisa mengatasi diri sendiri dan situasi di lapangan. Lawan tidak ada yang mau memberikan kemenangan. Cara mengatasi masalah ini yang belum ia lihat.

"Contoh dalam pertandingan Greysia/Rosyita di semifinal give up begitu saja adalah suatu hal yang tidak bisa diterima, saya tidak mengutamakan hasil, tapi proses, mau kalah dapat angka tujuh atau delapan tetapi perjuangannya mati-matian ya saya mengerti," ucap Eng Hian.

Terkait dengan pasangan lainnya, Eng Hian menilai masing-masing memiliki sisi positif dan negatif. Seperti untuk Anggia Shitta Awanda/Mahadewi Istrani Ni Ketut yang menurutnya dari empat pasangan, merupakan yang progresnya terlihat mulai dari persiapan hingga pertandingan.

"Semua sesuai dengan harapan saya. Saya tidak mau mendahului kehendak Tuhan, kalau Ketut tidak sesak nafas dan bisa bermain normal, saya rasa mereka bisa menang," tuturnya

Anggia/Ketut sendiri mundur di game ketiga putaran perempat final saat berhadapan dengan wakil Cina, Huang Dongping/Li Yinhui, karena Ketut mengalami sesak nafas. Selanjutnya, Rizki Amelia Pradipta/Tiara Rosalia Nuraidah yang dinilainya tidak ada fighting spirit sama sekali.

Dari pasangan ini dia menyoroti Tiara, yang menurutnya butuh perhatian khusus dan harus berjuang lebih keras lagi dalam segala hal, disiplin, attitude di lapangan dan luar lapangan.

"Catatan tersendiri untuk Apri, saya ada sedikit harapan sama dia. Penampilan Apri bisa dibilang bagus sebagai pemain muda yang baru masuk turnamen level senior dan bisa mengimbangi permainan seniornya," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement