Kamis 23 Feb 2017 17:38 WIB

Nonton Djarum Superliga, Simon: Kangen Juga Jadi Pemain Bulu Tangkis

Mantan atlet bulu tangkis nasional, Simon Santoso bersama istri dan anaknya menonton Djarum Superliga Badminton 2017 di Stadion DBL Arena Surabaya, Kamis (23/2).
Foto: PBSI
Mantan atlet bulu tangkis nasional, Simon Santoso bersama istri dan anaknya menonton Djarum Superliga Badminton 2017 di Stadion DBL Arena Surabaya, Kamis (23/2).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Simon Santoso terlihat di ruang media Djarum Superliga 2017. Namun ia hadir ke Stadion DBL Arena bukan untuk berpartisipasi di kejuaraan tersebut. Ya, Simon memang sudah lama memutuskan untuk gantung raket.

Simon datang untuk menyaksikan turnamen Djarum Superliga 2017, kebetulan ia tengah menghadiri acara keluarga di Surabaya bersama sang istri, Evelyn Carmelita. Simon juga membawa anaknya, Leon Moshe Santoso yang kini berusia 6,5 bulan.

“Iya saya memang sudah enggak main (bulutangkis) sama sekali, sudah gantung raket. Sekarang lagi main ke Surabaya, kebetulan ada acara keluarga, jadi mampir ke sini (DBL Arena) untuk nonton,” ujar Simon, Kamis (23/2).

Simon memang sudah lama tak terlihat wara-wiri di turnamen bulutangkis, terutama sejak ia mengalami cedera lutut yang tak kunjung sembuh usai Thailand Open 2016. Hal inilah yang menjadi alasan utama Simon untuk memutuskan gantung raket. Saat ini Simon fokus berbisnis di bidang konstruksi.

Puluhan tahun menekuni bulutangkis, tentunya kini Simon terkadang rindu menjadi pebulutangkis seperti era kejayaannya beberapa tahun silam. Untuk mengobati kerinduannya, Simon hingga kini tetap rutin bermain bulutangkis seminggu dua sampai tiga kali.

“Kadang kangen juga sih masa-masa masih jadi pemain bulutangkis,” tutur juara tunggal putra BCA Indonesia Open Superseries Premier 2012 ini.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement