REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Menjadi satu-satunya tim asing yang lolos ke babak semifinal Djarum Superliga 2017 tentunya membuat tim Hokuto Bank bangga. Akan tetapi, ada hal lain yang membuat tim yang didampingi Sho Sasaki ini puas dengan penampilan mereka sepanjang superliga.
Tim Hokuto Bank ternyata punya misi untuk mengalahkan tim Kumamoto Sainsunkan yang kerap merajai Liga Jepang. Meskipun di Djarum Superliga 2017 Kumamoto Sainsunkan tak turun dengan kekuatan penuh, namun tim Hokuto Bank tetap puas bisa menang dan melebihi prestasi saingannya tersebut. Di laga penyisihan grup Y, Hokuto Bank menekuk Kumamoto Sainsunkan dengan skor 3-2.
“Tujuan utama kami ke sini (Djarum Superliga) adalah ingin mengalahkan Kumamoto, setelah kami bisa mengalahkan mereka, kami jadi lebih terpacu hingga bisa ke babak semifinal,” kata Sho dalam konferensi pers di DBL Arena Surabaya, Jumat (24/2).
“Kami merasa pertandingan hari ini sangat berkesan karena lawan kami kuat, jadi kami mendapat banyak pelajaran untuk bisa lebih berjuang lagi,” ucap Sho yang merupakan mantan pemain tunggal putra Jepang yang kini telah menjadi pelatih.
Para pemain Hokuto Bank juga mengaku kaget melihat atmosfer pertandingan bulutangkis di Indonesia yang begitu ramai dengan sorak sorai penonton. Bertanding di Indonesia sangat menyenangkan, tambahnya, kalau di Jepang, saat pertandingan tidak boleh ada suara, sangat berbeda dengan di Indonesia yang ramai.
"Namun kami tidak merasa terganggu, kami pasti mau datang lagi ke superliga tahun depan,” kata Wakana Nagahara, pemain ganda putri Hokuto Bank.
Para pemain Jepang juga menikmati kunjungan mereka ke Surabaya, walaupun ketika tiba, mereka mengaku ‘shock’. Di Jepang sekarang sedang musim dingin, jadi waktu baru datang ke sini kami shock karena Surabaya panas sekali.
"Namun ini cukup menguntungkan untuk pergerakan kami saat bertanding, lebih leluasa,” ujar Mayu Matsumoto.
Matsumoto/Nagahara hari ini tampil cukup baik dengan mengalahkan pasangan Berkat Abadi yang juga wakil pelatnas, Greysia Polii/Rizki Amelia Pradipta dengan skor 21-13, 21-8. Bulutangkis Jepang memang kian berkembang, olahraga ini menjadi penyumbang medali emas di Olimpiade Rio de Janeiro 2016 lewat pasangan ganda putri Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi.
“Jepang sudah punya pengalaman menang (medali emas olimpiade), jadi prestasi ini bisa memacu pemain-pemain muda,” pungkas Sho.