Kamis 06 Apr 2017 13:42 WIB

Jonatan Christie: Saya Bukan Lee Chong Wei atau Lin Dan

Pemain muda Indonesia, Jonatan Christie (kiri) dan pemegang lima kali juara dunia dan dua medali emas Olimpiade dari Cina, Lin Dan (kanan).
Foto: PBSI
Pemain muda Indonesia, Jonatan Christie (kiri) dan pemegang lima kali juara dunia dan dua medali emas Olimpiade dari Cina, Lin Dan (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, KUCHING -- Setelah melewati pertandingan panjang melawan Chou Tien Chen (Taiwan), Jonatan Christie akhirnya berhasil meraih tiket perempat final Malaysia Open Super Series Premier 2017, Kamis (6/4). Jonatan memang usai berjuang tiga game dengan skor akhir 21-23, 21-17, 21-19, dengan durasi 69 menit.

Jonatan sebetulnya berpeluang untuk menang di game pertama saat ia mampu unggul jauh 19-13. Namun kesalahan beruntun yang dilakukan Jonatan membuat Chou mencuri kesempatan untuk menyusul. Chou langsung menghujankan smash kerasnya ke arah pertahanan Jonatan. Saat kedudukan imbang 20-20, Chou semakin percaya diri dan sulit dibendung.

Meskipun kekalahan di game pertama diakui Jonatan sangat menyakitkan, namun pemain asal klub Tangkas ini tak mau terpengaruh di game kedua. Ia tetap jatuh bangun mengumpulkan satu demi satu poin. Usahanya berhasil, Chou tak dapat berbuat banyak.

Susul menyusul angka kembali terjadi di game ketiga. Jonatan yang sudah unggul sejak awal game, harus adu mental saat Chou mampu menyamakan kedudukan 14-14. Jonatan tampaknya belajar dari kesalahannya di game pertama, ia tak mau menyerah meskipun Chou sudah balik unggul 19-15.

Namun Jonatan tetap bermain sabar dan tidak terpancing mengangkat bola demi menghindari serangan Chou yang menjadi andalannya. Enam angka direbut Jonatan dan ia menghentikan laju perolehan angka Chou di angka 19.

“Saya merasa terberkati sekali, rasanya tadi saya tidak sekuat itu. Saya bukan Lee Chong Wei yang ketinggalan jauh bisa nyusul. Saya bukan Lin Dan yang ketinggalan 19-20 bisa balikin keadaan. Suatu hari nanti saya berharap seperti mereka, mungkin saja pencapaiannya sama, tetapi karakternya pasti berbeda,” ujar Jonatan usai pertandingan.

“Jujur saja saya sempat down karena 19-13 dan kesusul. Dia bisa begitu karena dia berani, main di depan net, tembak, begitu terus. Jadi tadi saya mengatasinya dengan lebih berani dari dia. Saya anggap ini laga final, mati-matian saja,” tambah Jonatan.

“Chou itu pemain menyerang dan istimewa serangannya. Saya tonton pertandingannya di final India Open 2017 waktu melawan (Viktor) Axelsen, dan mainnya cepat sekali. Walaupun saya sudah dua kali menang dari dia, namun dari awal saya sudah mewaspadai dia karena grafik penampilannya sedang bagus,” kata Jonatan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement