REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Rangkaian pencapaian apik duo Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon di kancah All England, India Terbuka, dan Malaysia Terbuka, jelas menasbihkan mereka sebagai andalan Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia. Tidak hanya itu, mereka juga harus memikul beban besar dari masyarakat Indonesia.
Namun, Kevin/Marcus mampu menanggung itu semua dengan apik dan tanpa cela. "Kita patut bersyukur dengan tiga gelar berturut-turut yang telah dicapai pasangan muda kita ini,” kata Sekretaris Jenderal PBSI Achmad Budiharto kepada Republika di Jakarta, Senin (10/4).
Ia pun mengatakan tugas PBSI saat ini harus bisa menjaga kondisi Kevin/Marcus. Menurut Budiharto, baik fisik, mental, dan juga fokus dari pasangan itu harus tetap terjaga agar prestasinya konsisten.
Budiharto pun memastikan, PBSI tak bakal terus menuntut keduanya terus memberikan, gelar meski itu sangat bagus untuk Indonesia dan target pribadi atlet. “Kami takut dengan beragam tuntutan malah membuat tanggung jawab yang mereka miliki menjadi membebani mereka,” ungkap Budiharto.
Ia pun yakin, PBSI selanjutnya bersama tim pelatih akan lebih selektif memilih turnamen untuk dilalui Kevin/Marcus. Sebab, tenaga, pikiran, dan fokus keduanya harus benar-benar terjaga.
Keberanian dari Kevin/Marcus pun belum juga turun meski tenaga mereka akui sudah banyak terkuras sejak tiga rentetan turnamen terakhir. Keduanya justru saat ini semakin terpacu untuk mendapatkan prestasi dalam ajang yang lebih tinggi.
Pasangan yang sebentar lagi akan kembali ke tahta peringkat satu dunia itu, kini membidik gelar Juara Dunia 2017. Tiga kejuaraan penting sudah menanti di hadapan Kevin/Marcus, yaitu Badminton Asia Championships, Piala Sudirman, dan Kejuaraan Dunia 2017. “Selanjutnya kami mau jadi juara dunia. Saat ini kami masih belum ada apa-apanya kalau dibandingkan senior-senior kami yang gelarnya sudah lengkap,” tutur Kevin.
Kepala pelatih ganda putra PBSI, Herry IP tak heran jika anak didiknya justru semakin terpacu untuk mencicipi gelar juara di turnamen yang lebih tinggi. Sebab, Herry menilai Kevin/Marcus memiliki motivasi besar meraih kemenanganmeski kondisi keduanya sudah sangat lelah.
Hanya saja, Herry mengaku justru sifat itu yang menjadi kunci sukses keduanya terus membawa gelar juara. Menurut dia, Kevin/Marcus memiliki tenaga dan kualitas konsentrasi yang luar biasa.
Herry pastinya menyambut baik jika Kevin/Marcus menargetkan gelar Juara Dunia 2017. Namun keduanya masih harus menghadapi turnamen terbuka lainnya seperti, Singapura Terbuka 2017. Dia pun mengungkapkan sudah berdiskusi dengan Kevin/Marcus untuk keikut sertaanya di Singapura, mengingat kondisi keduanya yang sudah habis-habisan dalam tiga turnamen beruntun ini. "Mau lihat dua atau tiga hari ke depan kondisinya bagaimana, baru ada keputusan,” tutur Herry.
Keberanian Kevin/Marcus pun juga menarik beberapa orang untuk mengakui kecepatan permainan keduanya. “Waktu melihat peserta di Malaysia Open ini, memang saya sudah merasa Kevin/Marcus akan juara. Belum ada yang bisa menandingi mereka, termasuk pasangan asal Cina, bahkan Fu Haifeng/Zheng Siwei sekalipun,” kata mantan pemain ganda putra peraih medali emas Olimpiade Atlanta 1996, Rexy Mainaky yang kala itu berpasangan dengan Ricky Soebagdja.
Dia menilai Kevin/Marcus memiliki mental yang stabil dan mengontrol permainan sejak usia muda. Kejelian dan kecepatan keduanya bahkan mampu menyusul ketertinggalan poin dari pasangan Cina saat berlaga di final Malaysia Terbuka 2017.
Sementara itu, mantan pelatih ganda putra PBSI Chafidz Yusuf juga memberikan pujian kepada Kevin/Marcus. “Secara teknis, mereka berdua itu klop, saling melengkapi. Kevin dengan segala kemampuanya di depan net sebagai pengatur serangan. Sedangkan Marcus bagus di finishing-nya,” ujar Chafidz.
Dia mengatakan Kevin/Marcus juga memiliki komunikasi yang bagus untuk saling memahami satu sama lain. Sejak dulu, Chafidz melihat kesungguhan dari Kevin/Marcus untuk sukses menjadi pemain bulu tangkis tingkat dunia.