REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – PP PBSI hingga saat ini masih mengandalkan sektor ganda putra dan ganda campuran untuk menorehkan prestasi. Hanya, salah satu pasangan andalan, yakni Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir justru meredup sepanjang awal tahun ini.
Pada All England 2017, pasangan yang kerap disapa Owi/Butet itu terhenti di perempat final. Keduanya juga tak mmapu membawa satu gelar dari India Terbuka 2107 dan selanjutnya pada Malaysia Terbuka 2017 hanya sampai pada babak semifinal. Penampilan keduanya mulai menurun sejak meraih emas dari Olimpiade Rio 2016.
Mengenai hal itu, pelatih ganda campuran Pelatnas PBSI Richard Mainaky mengatakan, sebenarnya tidak ada masalah dengan kemampuan keduanya. Ia menilai, anak asuhnya itu hanya membutuhkan waktu untuk memulihkan kembali kondisi fisiknya.
“Untuk Owi/Butet memang masih perlu waktu sejak Olimpiade Rio. Persiapan untuk turnamen itu juga tidak mudah,” kata Richard kepade Republika.co.id, Rabu (12/3).
Semenjak Olimpiade Rio 2016, keduanya terus menjadi andalan PBSI untuk turnamen berikutnya. Keduanya meraih gelar di Hongkong dan Cina Open 2016 secara beruntun.
Liliyana juga mengalami cedera pada kakinya dan Tontowi bahkan kala itu sempat dirundung sakit. “Mereka memang membutuhkan kesempatan untuk melakukan pemulihan atau penyegaran untuk kondisi fisiknya,” ujar Richard.
Tontowi/Liliyana juga tak mampu melanjutkan langkahnya pada Singapura Open 2017. Mereka langsung terhenti pada babak pertama setelah ditumbangkan pasangan Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai dengan skor 14-21 dan 16-21.