REPUBLIKA.CO.ID, GOLD COAST – Perjuangan skuat Indonesia pada Piala Sudirman 2017 pada akhirnya harus berakhir di tahap penyisihan grup. Tergabung di Grup 1D, Indonesia sebenarnya bisa menang 3-2 atas unggulan dua, Denmark di Gold Coast, Australia, Rabu (24/5). Namun, catatan kekalahan 1-4 atas India sehari sebelumnya, membuat Indonesia mengalami sejarah terburuk Piala Sudirman.
Hasil itu menjadi kali pertama Indonesia terhenti pada babak penyisihan grup Piala Sudirman. “Mereka betul-betul tidak terpengaruh dengan hasil kemarin (23/5). Tetapi melalui perhitungan poin, kita harus terima kalau kita tersingkir dan gagal masuk ke delapan besar,” kata Manajer tim Indonesia Piala Sudirman 2017, Susy Susanti dalam pernyataan tertulis yang diterima Republika.co.id, Rabu (24/5).
Susy Susanti mengakui meskipun tidak berhasil namun atlet-atlet sudah berjuang maksimal. Partai terakhir yang diwakili Greysia Polii/Apriani Rahayu menjadi partai penentu. Namun, menurut Susy Indonesia bisa lolos namun harus straight game. “Seperti inilah permainan tim. Beberapa memang di luar prediksi, banyak hal-hal yang tidak disangka justru bisa terjadi. Anthony bisa menang, tetapi di ganda putra kita kehilangan angka tetapi memang itulah permainan tim,” jelas Susy.
Susy pun meminta maaf belum bisa memenuhi target dan harapan untuk bisa membawa kembali Piala Sudirman. Melihat penampilan atlet-atlet Indonesia, Susy mengakui, memang ada kekurangan tetapi perjuangan dan semangat yang ditampilkan hari ini masih membuktikan Indonesia masih ada.
Dengan hasil tersebut, Denmark lolos ke perempat final sebagai juara Grup 1D disusul oleh India yang menjadi runner up. Sementara itu di Grup 1A, Taiwan berhasil menjadi juara grup setelah menang dari Korea yang akhirnya harus puas menjadi runner up.
Sementara, Cina tak tergoyahkan menjadi juara grup dan disusul oleh Thailand. Dari Grup 1C, Jepang dan Malaysia masih bisa melanjutkan perburuan gelar mereka pada Piala Sudirman 2017.