Sabtu 10 Jun 2017 20:30 WIB

Kalah dari Wawrinka, Ini Penjelasan Andy Murray

Reaksi Andy Murray pada laga semifinal Prancis Terbuka, di Roland Garros, Paris, Jumat (9/6).
Foto: EPA/Yoan Valat
Reaksi Andy Murray pada laga semifinal Prancis Terbuka, di Roland Garros, Paris, Jumat (9/6).

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Andy Murray menyalahkan perubahan di tengah pertandingan atas kekalahan 6-7(6), 6-3, 5-7, 7-6(3), 6-1 oleh Stanislas Wawrinka pada babak semifinal Prancis Terbuka. Hasil yang didapatkan pada hari Jumat (9/6) waktu setempat itu, merupakan kekalahan kedelapannya dalam sembilan pertandingan melawan petenis peringkat lima besar dunia dalam ajang berlabel Grand Slam.

Petenis nomor satu dunia Inggris itu kehilangan tujuh gim berturut-turut dari keadaan memimpin 3-2 pada set kedua, setelah merebut set pembuka dalam tiebreak yang tegang. Meskipun Murray berhasil kembali dengan merebut set ketiga yang membuatnya memimpin dua set dibandingkan satu, Wawrinka kembali bangkit untuk mengklaim kemenangan.

Satu-satunya kemenangan dia melawan salah satu saingan terbesarnya dalam slam ini sejak mengalahkan Novak Djokovic pada final Wimbledon 2013, terjadi di Paris tahun lalu saat dia menyingkirkan Wawrinka pada putaran semifinal. Yang luar biasanya dari Murray, juara tiga kali Grand Slam tersebut baru bisa ditaklukan Wawrinka yang merupakan unggulan tiga setelah bertarung selama lebih dari empat jam.

"Lebih dari empat jam, empat setengah jam, akan ada periode dalam pertandingan di mana anda tidak memukul bola sebaik lawan anda yang bermain dengan baik," kata Murray, menerangkan. "Dan Anda perlu mencoba dan menunggangi badai sedikit. Saya tidak melakukan itu saat dalam pertandingan itu, untuk alasan apapun."

Murray mendapat empat angka kemenangan di set keempat namun kesalahan menilai pukulan dropshot membantu Wawrinka meraih tiebreak dan pada saat yang sama mematahkan perlawanan Murray. "Secara fisik saya tidak merasa berada kondisi yang terbaik di akhir. Ini lebih seperti saya tidak memiliki cukup bertenaga pada tembakan saya di akhir pertandingan untuk menempatkan dia di bawah tekanan yang nyata," kata Murray.

Wawrinka membuktikan dirinya jauh lebih berbahaya, dengan menyerang 87 pemenang saat ia dua kali dipaksa mundur menjauh dari defisit satu set untuk membalas kekalahannya oleh Murray setahun yang lalu. Murray mengatakan, dia akan pindah ke musim lapangan rumput dengan hati yang baik, meski absen dalam turnamen final Grand Slam ke-12. "Saya bangga dengan turnamen yang saya miliki, saya menjalaninya dengan baik, saya kalah satu tie break dari final sampai saya benar-benar berjuang, jadi saya harus bangga dengan itu," katanya.

 

sumber : Antara/Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement