Ahad 18 Jun 2017 07:54 WIB

Liliyana: Mungkin Penonton Rindu Kami

Ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir seusai mengalahkan pasangan Malaysia, Chan Peng Soon/Yen Wei Peck, dalam laga semifinal BCA Indonesia Open Super Series Premier 2017 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Sabtu (17/6). Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir melaju ke babak final setelah menang dengan skor 21-13,21-14.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir seusai mengalahkan pasangan Malaysia, Chan Peng Soon/Yen Wei Peck, dalam laga semifinal BCA Indonesia Open Super Series Premier 2017 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Sabtu (17/6). Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir melaju ke babak final setelah menang dengan skor 21-13,21-14.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir menyadari kemeriahan para penonton di Jakarta Convention Center (JCC) dalam laga semi final BCA Indonesia Open Super Series Premier 2017, Sabtu (18/6) malam, merupakan bentuk kerinduan publik terhadap mereka.

"Kami berterimakasih kepada para penonton yang telah mendukung kami sejak kami masuk lapangan. Mungkin, mereka merindukan kami karena sebelum Piala Sudirman kami tidak bermain berpasangan," kata Butet selepas pertandingan melawan ganda Malaysia.

Owi/Butet, sapaan Tontowi/Liliyana, menang atas pasangan Negeri Jiran Chan Peng Soon/Yen Wei Peck dalam dua game langsung 21-13, 21-14 selama 39 menit permainan.

Butet berjanji akan bermain maksimal dan tanpa beban meskipun berharap meraih gelar juara dalam turnamen tingkat super series itu. "Kami butuh dukungan terus dari para penonton," kata Butet.

Pada pertandingan putaran final turnamen tingkat super series premier itu, Owi/Butet akan melawan pasangan unggulan pertama asal China Zheng Siwei/Chen Qingchen.

Pertemuan itu akan menjadi pertemuan kedua Owi/Butet dengan Zheng/Chen. Mereka terakhir bertemu pada turnamen China Terbuka 2014 dengan kemenangan pasangan Negeri Panda itu.

"Saya terus belajar untuk menjaga fokus permainan dan tidak lengah. Saya berusaha untuk terus mencetak poin pada pertandingan tadi," kata Owi.

Owi juga berjanji akan terus menjaga komunikasi dengan Butet saat bertanding. "Saya langsung mengambil bola serangan lawan karena sudah lama berpasangan dengan Butet. Kami sudah saling mengetahui gaya permainan," kata Owi tentang permainannya yang selalu mengejar bola demi mengurangi risiko cedera Butet.

Ditanya tentang nazar yang akan dilakukannya kalau juara Indonesia Terbuka 2017, Owi menjawab belum memikirkan hal itu. "Berpikir tentang juara aja belum," kata Owi.

Owi/Butet menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang lolos ke putaran final turnamen berhadiah total satu juta dolar AS itu. Dua wakil lain Merah-Putih tumbang pada laga semi final yang berlangsung pada Sabtu malam. 

Mereka adalah ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Anggita Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istarani.

 

Fajar/Rian kalah dari pasangan unggulan dua asal Denmark Mathias Boe/Carsten Mogensen 17-21, 21-18, 12-21. Sedangkan Anggi/Ketut kalah dari pasangan unggulan lima asal China Chen Qingchen/Jia Yifan 12-21, 17-21.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement