Rabu 16 Aug 2017 11:53 WIB

Mimpi Rehan/Fadia Ikuti Jejak Tontowi/Liliyana

Rehan Naufal Kusharjanto (kiri)/Siti Fadia Silva Ramadhanti.
Foto: Humas PBSI
Rehan Naufal Kusharjanto (kiri)/Siti Fadia Silva Ramadhanti.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasangan pebulu tangkis muda Indonesia di nomor ganda campuran, Rehan Naufal Kusharjanto dan Siti Fadia Silva Ramadhanti dipastikan tidak akan turun di kelas perorangan dalam mengarungi kejuaraan internasional berikutnya.

Pelatih ganda campuran Pengurus Besar Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PB PBSI) Nova Widianto mengatakan, selain untuk menggali banyak potensi, main di kelas perorangan dirasa sudah tak mungkin bagi pasangan tersebut.

Justru, kata diam kelas tunggal, menjadi pekerjaan rumah pelatih untuk mengorbitkan pemain baru. "Kalau buat balik ke single, sebenarnya tugas pelatih untuk mencari. Jadi kalau mereka mungkin sudah ke double dan campuran saja," katanya di Jakarta berdasarkan rilis yang diterima republika.co.id, Selasa (15/8).

Rehan/Fadia, selaku pasangan muda ganda campuran Indonesia baru saja meraih medali emas di gelaran Asia Junior Championship (AJC) yang berlangsung di Jakarta pada Juli lalu.

Kesuksesan itu membuat keduanya diguyur bonus sebesar Rp 60 juta oleh PB Djarum. Saat disinggung kans main di kelas perorangan, Rehan mengakui, ia tidak begitu siap. Pasalnya, sejumlah kejuaraan yang telah dilewati merupakan hasil dari kerja keras tim dengan main di nomor ganda.

"Saya mungkin nggak bisa untuk main di single. Kaki juga sudah tidak kuat. Jadi mungkin hanya akan main di ganda saja," ujar Rehan di tempat yang sama.

Fadia menguatkan pendapat rekannya tersebut, Atlet muda yang meniti kariernya di olahraga tepuk bulu sejak usia 6 tahun itu mengaku, sudah nyaman main di nomor ganda. Fadia justru berharap, dengan berpasangan bersana Rehan di level junior, ia mempunyai sebuah mimpi untuk meneruskan kesuksesan dari seniornya, yakni pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement