Rabu 23 Aug 2017 12:18 WIB

Tim Beregu Putri Indonesia Kalah Mudah dari Malaysia

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Bilal Ramadhan
Pebulutangkis ganda putri IndonesiaRosyita Eka Putri Sari/Ni Ketut Mahadewi Istarani saat bertanding melawan pebulutangkis ganda putri Malaysia Vivian Hoo/Woon Khe Wei pada semi final nomor bulutangkis beregu putri SEA Games 2017 di Axiata Arena, Komplek Stadion Bukit Jalil, Malaysia, Rabu (23/8).
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Pebulutangkis ganda putri IndonesiaRosyita Eka Putri Sari/Ni Ketut Mahadewi Istarani saat bertanding melawan pebulutangkis ganda putri Malaysia Vivian Hoo/Woon Khe Wei pada semi final nomor bulutangkis beregu putri SEA Games 2017 di Axiata Arena, Komplek Stadion Bukit Jalil, Malaysia, Rabu (23/8).

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Tim beregu putri Indonesia gagal melaju ke  babak final bulutangkis beregu putri SEA Games 2017, setelah dikalahkan tim Malaysia dengan 0-3. Pada pertandingan semifinal, Rabu (23/8), Fitriani yang turun sebagai tunggal pertama harus mengakui keunggulan Soniia Cheah dengan skor 17-21, 17-21.

Di partai kedua, pasangan ganda putri Rosyita Eka Putri Sari/Ni Ketut Mahadewi Istarani terpaksa mundur saat kedudukan 5-7. Lantaran Rosyita mengalami cedera lutut kiri. Dengan demikian, lawan mereka dari Malaysia, Vivian Hoo/Woon Khe Wei, secara otomatis menang dan  menambah keunggulan tim Malaysia menjadi 2-0 atas Indonesia.

Sementara di partai ketiga, pemain tunggal putri Hanna Ramadini gagal memperpanjang nafas tim Merah-Putih. Hanna tak mampu mengulang sukses di SEA Games 2015 di Singapura, saat ia mampu menumbangkan Goh Jin Wei. Kali ini, Hanna ditaklukkan Goh dengan skor 16-21, 13-21.

Dengan demikian, tim beregu putri Indonesia dipastikan memperoleh medali perunggu. Karena keunggulan 3-0 untuk tim Malaysia, maka pertandingan selanjutnya tidak dimainkan. Sesuai jadwal, pasangan Greysia Polii/Apriani Rahayu akan berhadapan dengan Chow Mei Kuan/Lee Meng Yan. Sedangkan di partai terakhir, Gregoria Mariska Tunjung berhadapan dengan Lee Ying Ying.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement