REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Tim beregu putri Indonesia harus menelan pil pahit setelah gagal menyumbang medali emas. Fitriani dan kawan-kawan menyerah atas keunggulan tuan rumah Malaysia dengan skor 3-0.
Fitriani harus mengakui keunggulan Sonia Cheah dengan skor 17-21 dan 17-21 pada gim pertama. Kemudian, Ni Ketut Mahadewi Istarani/Rosyita Eka Putri Sari yang bermain di ganda putri gagal melanjutkan pertandingan saat tertinggal dari Vivian Hoo/Woon Khe Wei.
Kegagalan ganda putri untuk melanjutkan pertandingan lantaran Rosyita mengalami cedera lutut kiri, setelah pertandingan baru berjalan delapan menit. Sang pelatih Eng Hian menjelaskan penyebab cedera yang dialami oleh Rosyita.
"Pada saat lompat, posisi landing-nya nggak pas. Kalau dilihat lagi, mungkin kejadiannya hampir sama dengan cederanya Bella (Bellaetrix Manuputty)," ucap Eng Hian, pelatih ganda putri PBSI kepada wartawan, Rabu (23/8).
Akibat insiden tersebut, Rosyita diragukan untuk main di nomor perorangan. Eng Hian pun hingga kini belum bisa memberi kepastian apakah anak didikanya akan tampil atau tidak, pasalnya ia harus menunggu hasil pemeriksaan.
"Sulit bagi Rosyita untuk main di nomor perorangan. Tapi kami harus menunggu dulu laporan tim medis SEA Games, perlu tindakan apa," sambung dia.
Andai saja Rosyita absen di nomor peroranganm Eng Hian sudah menyiapkan pasangan baru untuk Ketut Mahadewi. "Ketut bisa dipasangkan dengan pemain putri dari ganda campuran. Ada kemungkinan seperti itu untuk menanggulangi absennya Rosyita."
Di sisi lain, Hanna Ramadini yang turun di nomor tunggal putri juga bernasib sama. Dirinya dipermalukan Goh Jin Wei dengan skor 21-16, 21-13. "Tentu ini di luar harapan, Goh kali ini bermain lebih tenang dari saya. Saya terlalu banyak mikir. Beban pasti ada, saya ingin menyumbangkan angka untuk tim Indonesia yang sedang ketinggalan," terang Hanna.