REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Indonesia menciptakan sejarah di turnamen Korea Open Super Series 2017. Sepeninggal era Taufik Hidayat, kini dua pemain tunggal muda kembali menciptakan All Indonesian Final melalui Anthony Sinisuka Ginting (20 tahun) dan Jonatan Christie (20 tahun), Sabtu (16/9).
Setelah Anthony mengalahkan pemain tuan rumah sekaligus unggulan pertama dan peringkat 1 dunia, Son Wan Ho dengan susah payah, kini Jonatan juga mengalahkan lawannya unggulan tujuh dari Cina Taipei, Wang Tzu Wei di semifinal.
Awal gim pertama, Jonatan sudah langsung melakukan serangan-serangan yang tidak bisa diantisipasi Wang. Jonatan unggul dari 7-1 dan 11-6 di paruh gim pertama. Usai jeda, Wang semakin terlihat kewalahan menahan serangan-serangan Jonatan. Gim pertama direbut Jonatan dengan 21-13.
Setelah ketat di awal gim kedua dengan 3-3, lagi-lagi Jonatan memaksakan serangan yang mampu menghasilkan angka. Jonatan unggul jauh 8-3 dan 14-4. Wang sempat menempel perolehan angka Jonatan dengan 18-14. Namun Jonatan mampu memaksimalkan serangan dan membuat kemenangan dengan 21-17.
“Bisa All Indonesian Final ini jauh sekali dari target kami di tunggal putra. Kita enggak tahu kapan terakhir All Indonesian Final. Mungkin ini adalah hasil dari apa yang kami usahkan sejak dua tahun yang lalu,” kata Jonatan dalam rilis PBSI.
Dengan kemenangan ini, maka Jonatan meraih kemenangan pertamanya melawan Wang dari tiga pertemuan sebelumnya yang selalu dimenangkan Wang. Indonesia dipastikan meraih gelar di sektor tunggal putra. Anthony dan Jonatan akan memperebutkan gelar juara di babak final besok (17/9).