REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Sebanyak 29 atlet menerima Djarum Beasiswa Bulutangkis 2017, setelah melewati Tahap Final dan Tahap Karantina Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis. Puluhan atlet penerima Djarum Beasiswa Bulutangkis akan dibina di Perkumpulan Bulutangkis (PB) Djarum.
Proses Tahap Karantina Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2017 diikuti 67 peserta dan dilakukan di dua GOR Djarum di Jati dan Kaliputu. Selama sepekan puluhan pebulutangkis muda tersebut kembali diseleksi oleh jajaran Tim Pelatih dari PB Djarum seperti Fung Permadi, Rusmanto Djoko Semaun, Hastomo Arbi, Engga Setiawan, Nimas Rani Wijayanti, Roy Djojo Effendy, Sulaiman, Ellen Angelina, dan Ferry.
Manajer Tim PB Djarum Fung Permadi, mengungkap pada fase-fase terakhir jelang pengumuman para pebulutangkis muda ini mampu menunjukkan performa terbaik mereka. Secara teknis maupun cara permainan memang perlu perbaikan. Tapi pada tahap akhir atau grand final, para peserta mampu mengeluarkan kemampuan terbaik.
"Sehingga sulit bagi kami untuk menentukan siapa saja yang berhak mendapatkan beasiswa," kata Fung, di GOR Djarum, Jati, Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (16/9) siang, melalui siaran pers.
Lebih lanjut Fung menjelaskan, pascatahap karantina, baik ke-29 pebulutangkis maupun Tim Pelatih PB Djarum ini harus saling melakukan penyesuaian. Menurut Fung tahun ini terbilang unik bagi PB Djarum, karena adanya audisi U11 putra maupun putri. Sehingga mereka harus melakukan penyesuaian terutama dalam sisi "pengasuhan", sebab di Indonesia jarang ada penggemblengan atlet-atlet U11 yang masih muda belia.
Menurut Fung, usia para peserta tergolong masih memerlukan perhatian, arahan, dan bimbingan, dari orang tua. Sebab suasana kangen rumah itu pasti jelas ada. Sementara masuk asrama di PB Djarum di Kudus ini merupakan hal yang berbeda untuk para peserta. "Lantas untuk urusan di lapangan bulutangkis, kami akan utamakan pembentukan teknis dasar dan kemampuan," kata Fung, menambahkan.
Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2017 digelar dalam serangkaian Tahap Seleksi di beberapa kota. Pada tahun ini, PB Djarum menggelar Audisi Umum di delapan kota, yakni Pekanbaru, Banjarmasin, Manado, Cirebon, Solo, Purwokerto, Surabaya, dan Kudus. Sebanyak 4.058 atlet muda mengikuti Audisi Umum yang kemudian menghasilkan 139 atlet yang berhasil lolos dari Tahap Seleksi di delapan kota tersebut, untuk melaju ke babak Final Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis, di GOR Djarum, Jati, Kudus, pada 8-10 September 2017.
Di Tahap Final mereka kembali berkompetisi dan diseleksi secara langsung oleh Tim Pelatih PB Djarum. Melalui Final Audisi Djarum Beasiswa Bulutangkis berlangsung selama tiga hari, sebanyak 67 atlet muda dinyatakan lolos dan berhak masuk ke tahapan paling akhir, yakni masa karantina. Mereka yang terpilih ini layak menyandang predikat sebagai bibit pebulutangkis terbaik Indonesia, setelah berhasil menyisihkan ribuan pebulutangkis lainnya yang berpartisipasi sejak Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2017 digelar pada akhir Maret 2017.
Tahap terakhir merupakan Tahap Karantina. Para peserta yang terpilih dari Tahap Final akan merasakan kehidupan di asrama PB Djarum, sebelum akhirnya diumumkan siapa saja yang resmi diterima menjadi atlet perkumpulan bulutangkis yang resmi berdiri pada tahun 1974 ini.
Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2017 diikuti oleh atlet putra dan putri berkewarganegaraan Indonesia dengan kategori U11 (berusia 6-10 tahun/kelahiran 2007-2011) dan U13 (untuk peserta dengan umur 11-12 tahun/kelahiran tahun 2005 dan 2006). Audisi akan dilakukan dalam bentuk kompetisi dengan sistem gugur. Pendaftaran dapat dilakukan secara daring melalui laman www.pbdjarum.org atau dengan mendaftarkan diri secara langsung di GOR setiap kota audisi. Peserta diwajibkan melakukan daftar ulang satu hari sebelum tahap seleksi (H-1) sesuai kota audisi pilihannya.
Para peserta yang lolos Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2017
Berikut nama-nama peserta yang lolos Audisi Umum Djarum Bulutangkis 2017:
U11 Putri
- Devira Angelica Pascoal (Kota Manado)
- Christabel Calista Purwanto (Kota Semarang)
- Atresia Naufa Candani (Solo)
- Allensya Anally Yullyana (Kabupaten Bandung)
- Angelita Magdalena Yusup (Kabupaten Bandung)
- Nurul Tetra Junia Br Matondang (Sumatera Utara)
- Fadillah Adia Mekah Rivai (Kota Kotamobagu)
- Gusti Ayu Komang Sanita Cinta (Kabupaten Buleleng)
- Hawa Kahla Humairoh (Kabupaten Wonosobo)
U13 Putri
- Agatri Wibowo (Kota Serang)
- Stephanie Cornelia Vanessa (Jawa Tengah)
- Melly DamaiSetiani (Riau)
- Aura Ihza Aulia (Pati)
- Violeta Cahya Mayda (Kebumen)
- Nazura Trisyah (Kabupaten Aceh Barat)
U11 Putra
- Maharishiel Timotius Gain (KabupatenBanyumas)
- Calvin Kennedy Chendrawinata (Riau)
- Alga Fauzi Harfani (KabupatenKebumen)
- Billy Purwangsa (Bandung)
- Arga Rabbani Abyasa (KabupatenBanyumas)
- Muhammad Rizki Mubarok (Solo)
U13 Putra
- Salman Nur Fauzi (Sukabumi)
- Michael Owen (Bandung)
- Alfonsus William (Kota Palembang)
- I Made Vemas Saifulihza Afrizal (Magelang)
- Zuhdi Fauzul Hakim (KabupatenDemak)
- Dewangga Surya Negara (KabupatenBoyolali)
- Muhammad Bangkit Satria Wibowo (Kota Semarang)
- Regzi Albert Tamahari (Kota Makassar).