REPUBLIKA.CO.ID, KUALALUMPUR -- Indonesia berhasil meraih delapan emas di ajang bulu tangkis ASEAN Para Games (APG) IX/2017, Kuala Lumpur, Malaysia, dan sekaligus menggenggam gelar sebagai juara umum karena jumlah medali emasnya tidak terkejar oleh negara peserta lainnya.
Dalam babak final yang digelar di Axiata Arena, Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Jumat (22/9), Indonesia merebut delapan emas dari total 14 yang diperebutkan. Total, di bulu tangkis APG IX, Indonesia menggondol delapan medali emas, lima perak dan empat perunggu.
"Kami sangat senang karena jumlah delapan medali melebihi target kami sebelumnya yaitu tujuh emas. Hal ini karena ada nomor yang sebelumnya tidak diharapkan emas tetapi ternyata bisa menjadi yang terbaik," kata pelatih tim bulu tangkis Indonesia Muhammad Nurachman.
Nurachman menyebut, ketujuh belas atlet yang dibawa ke APG 2017 bermain baik, termasuk lima pemain baru yang dipanggil dari Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XV/2016 Jawa Barat.
Adapun peraih medali emas bulu tangkis untuk Indonesia di APG IX adalah ganda putri SL3-4 Leani Ratri/Khalimatus Sadiyah, tunggal putri SL4 Leani Ratri, ganda campuran SL3-4 Leani Ratri/Hary Susanto, ganda putra SU5 Dheva Anrimusthi/Hafiz Briliansyah, tunggal putra SL3 Ukun Rukaendi, tunggal putri SU5 Warining Rahayu, tunggal putra SL4 Hary Susanto dan ganda putra SL3-4 Hary Susanto/Ukun Rukaendi.
Sementara perak diperoleh dari tunggal putri SL4 Khalimatus Sadiyah, ganda putra SU5 Suryo Nugroho/Oddie Kurnia, ganda campuran SL3-4 Fredy Setiawan/Khalimatus Sadiyah, tunggal putra SU5 Suryo Nugroho dan ganda putra SL3-4 Fredy Setiawan/Dwiyoko.
Terakhir, empat medali perunggu didapatkan oleh Maman Nurjaman dari tunggal putra SL3, Dwiyoko di tunggal putra SL3, Fredy Setiawan tunggal putra SL4 dan Dheva Anrimusthi di tunggal putra SU5.
Namun, Muhammad Nurachman menegaskan, timnya tidak boleh puas dengan prestasi ini. "Kalau merasa puas, sulit bagi kami untuk berprestasi lebih tinggi. Hasil di ASEAN Para Games 2017 ini akan kami evaluasi lagi," tutur dia.
Evaluasi, lanjut Nurachman, penting karena timnya direncanakan tampil di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis Difabel pada November 2017 di Korea Selatan.
"Jadi setelah ini kami masih harus menyiapkan skuat untuk ke sana. Setelah itu, juga ada persiapan untuk ke Asian Para Games di Indonesia," kata dia.